Jawa Pos

Peran Satlak Prima Digantikan KONI Pusat

Di Struktur Panitia Pelaksana AG 2018

-

JAKARTA – Struktur kepanitiaa­n Asian Games (AG) 2018 (Inasgoc) ikut terkena dampak rencana likuidasi Satlak Prima (Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas). Peran badan penanggung jawab prestasi olahraga itu di Inasgoc bakal digan- tikan KONI Pusat.

Yaitu, peran sebagai pendamping menteri pemuda dan olahraga (Menpora)

”Rencananya, KONI menjadi pengawas pelatnas yang dijalankan pengurus besar cabor. Nanti ada MoU (nota kesepahama­n) antar kedua pihak,” kata Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto.

Tapi, seperti halnya perpres tentang pembubaran Satlak Prima, perubahan struktur Inasgoc itu masih menunggu teken dari Presiden Joko Widodo.

Menurut Gatot, perubahan tersebut sejalan dengan keberadaan Satlak Prima yang akan dilikuidas­i. ”Perubahan itu kami harapkan menjadi jalan keluar untuk persiapan yang lebih baik menuju Asian Games,” katanya.

Usia Satlak Prima tinggal menghitung hari. Task force yang bertugas melakukan pembinaan atlet elite itu malah dianggap menjadi masalah dalam sistem pembinaan olahraga tanah air.

Draf perpres untuk menggantik­an Perpres 15/2016 tentang Perubahan atas Perpres 22 Tahun 2010 tentang Program Indonesia Emas pun sudah masuk ke kantor presiden.

Mengenai struktur pelaksana Inasgoc lainnya belum mengalami perubahan. Struktur Inasgoc juga melibatkan lintas kementeria­n dan lembaga. Ketua pelaksana masih diemban Erick Thohir selaku ketua KOI (Komite Olimpiade Indonesia). Sedangkan ketua infrastruk­tur Inasgoc masih ditempati Men PUPR Basuki Hadimuljon­o.

Evaluasi mendasar mengacu prestasi SEA Games 2017 membuat Kemenpora harus mengambil sikap. Dalam hal ini, memutus kinerja Satlak Prima dan menggantik­an perannya dengan kembali ke jalur KONI Pusat.

Secara terpisah, Wakil I Ketua Umum Bidang Pembinaan Prestasi Olahraga dan Bidang Pembinaan Organisasi KONI Pusat Suwarno menyatakan bahwa MoU tersebut bukanlah perkara sulit. ” Yang menjadi problem adalah terkait kebijakan itu sendiri. Sebab, sampai saat ini, kami juga belum mendapatka­n kepastian itu,” terangnya.

Menurut pria yang sempat menjadi komandan Satlak Prima sebelum era Achmad Soetjipto itu, pihaknya sebelumnya mendapatka­n keluhan dari sejumlah cabor (cabang olahraga). Itu terkait pola komunikasi yang dijalankan Satlak Prima saat ini. Alhasil, sejumlah kendala mulai peralatan pelatnas hingga tryout tak jarang menyisakan masalah.

Lebih lanjut, Suwarno menilai, KONI Pusat harus siap bilamana memang benar dipercaya pemerintah masuk dalam struktur Inasgoc.

”Ini menjadi tantangan buat kami. Yang jelas kami ingin tahu lebih detail mekanisme kebijakan baru tersebut,” bebernya.

Sebab, selama ini, KONI Pusat hanya diberi beban menyelengg­arakan pembinaan di level muda. Sementara itu, pelatnas elite ditangani Satlak Prima. (nap/c17/ttg)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia