Jawa Pos

Perpanjang Status Tanggap Darurat

Gunung Agung Tetap Awas

-

JAKARTA – Belum ada tandatanda Gunung Agung menghentik­an aktivitas vulkanisny­a hingga kemarin (14/10). Status awas atau level empat yang diberlakuk­an sejak 23 hari lalu belum dicabut. Bahkan, status tanggap darurat diperpanja­ng hingga dua pekan ke depan.

Data yang dilansir Badan Nasional Penanggula­ngan Bencana (BNPB) menyebutka­n, hingga kemarin jumlah gempa vulkanik tercatat mencapai 360 kali. Meski mayoritas magnitudo di bawah 2 skala Richter. Lokasi gempa juga lebih dangkal dan dekat dengan kawah.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengungkap­kan, radius yang harus dikosongka­n tetap sama. Yakni 9 kilometer dari puncak kawah. Selain itu, area 12 kilometer di sektor utara-timur laut dan tenggara-selatan-barat daya harus tetap kosong. ”Potensi untuk meletus tetap tinggi. Tetapi, tidak dapat dipastikan secara pasti kapan meletus ataukah tidak jadi meletus,” ujar dia.

Jumlah pengungsi tercatat 139.199 orang yang tersebar di 389 titik yang berada di 9 kabupaten/kota di Bali. Tapi, ada banyak pengungsi yang kembali ke rumah mereka meskipun sudah diperingat­kan. Warga beralasan perlu bekerja untuk mencukupi kebutuhan. Misalnya merawat ternak atau menggarap lahan pertanian.

Waktu tanggap darurat untuk bencana gunung berapi memang tidak bisa ditentukan. Pengungsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, misalnya. Mereka sudah lebih dari dua tahun mengungsi dari area berbahaya di sekitar lokasi. Status awas Gunung Sinabung diberlakuk­an sejak 2 Juni 2015. Ribuan warga pun akhirnya direlokasi.

Kemarin Presiden Joko Widodo ( Jokowi) mengunjung­i tempat relokasi bagi 3.331 kepala keluarga (KK) di Siosar, Kabupaten Karo, Sumut. Jokowi juga mengunjung­i Markas Yonif 125/SMB di Tanah Karo, Kabupaten Karo.

Presiden bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljon­o, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi melihat langsung 370 rumah bantuan untuk para pengungsi itu. Mereka juga mendapatka­n lahan pertanian. ”Tadi saya tanya juga apakah sudah bisa berproduks­i, dijawab sudah. Nanam apa, nanam kentang,” ucap Jokowi.

Hingga akhir 2017, ditargetka­n bisa terbangun rumah untuk 1.863 KK. Sedangkan pada tahun berikutnya bisa diselesaik­an 1.098 rumah. ”Karena sudah ada penetapan dari Kementeria­n Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengenai lokasi yang akan digunakan, kita harapkan rampung,” ujar Jokowi. (jun/c9/oki)

 ?? SETPRES ?? RUMAH BANTUAN: Warga menyalami Presiden Jokowi saat meninjau hunian pengungsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut.
SETPRES RUMAH BANTUAN: Warga menyalami Presiden Jokowi saat meninjau hunian pengungsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia