Lima Kota Calon Host 8 Besar
PSIS Berharap Main di Surabaya
JAKARTA – Penentuan tuan rumah ( host) babak delapan besar Liga 2 bakal seru. Hingga penutupan pendaftaran tadi malam (14/10), lima tim telah mengajukan diri sebagai kota penyelenggara. Yakni Persebaya Surabaya, Persis Solo, PSMS Medan, Martapura FC, dan PSPS Riau.
”Sampai dengan batas akhir malam ini, hanya lima tim yang secara resmi telah mengajukan surat kepada kami,” ujar Chief Operating Officer (COO) PT Liga Indonesia Baru (LIB) Tigorshalom Boboy kepada Jawa Pos tadi malam.
Tigor –sapaan Tigorshalom Boboy– mengungkapkan, di antara delapan kontestan babak perempat final Liga 2, memang hanya lima klub yang memiliki kemampuan menjadi tuan rumah. Persebaya, Persis, PSMS, Martapura, dan PSPS memiliki stadion yang layak. Di kota-kota tersebut juga tersedia stadion pendamping.
Sementara itu, tiga tim yang lain tidak memiliki infrastruktur tersebut, yakni Kalteng Putra, Mojokerto Putra, dan PSIS Semarang. PSIS bahkan ”terusir” dari Stadion Jatidiri selama babak 16 besar. Sebab, kandang klub berjuluk Mahesa Jenar itu sedang direnovasi.
PT LIB selaku operator kompetisi menyambut positif antusiasme lima klub tersebut untuk menjadi host babak delapan besar. Yang pasti, persaingan bakal se makin ketat. ”Kami memiliki banyak pilihan untuk menentukan kota mana yang lebih layak,” kata Tigor. Open bidding tuan rumah delapan besar akan dihelat di Jakarta pada 20 Oktober. Dalam kesempatan tersebut, operator mengundang semua peserta delapan besar. Agar proses seleksi berlangsung fair, ungkap Tigor, setiap calon tuan rumah harus melakukan presentasi secara terbuka.
”Karena calon tuan rumah sangat banyak, mereka harus berusaha meyakinkan (PT) Liga,” katanya. ”Minimal, setiap calon harus memiliki proposal sekaligus mempresentasikannya di depan peserta lain serta operator terkait kesiapan dan fasilitas yang mereka miliki untuk menjadi tuan rumah,” imbuh pria asal Kupang tersebut.
Di antara kelima tim calon tuan rumah, tiga berasal dari grup X, yakni Persis, PSMS, dan Martapura. Sementara itu, dua tim berasal dari grup Y, yakni Persebaya dan PSPS. ”Kami akan melihat presentasi mereka. Kami hanya memberikan kepercayaan kepada mereka yang benarbenar siap,” tegas Tigor.
Pelatih PSIS Subangkit sudah punya pilihan. Dia berharap operator liga memilih Surabaya sebagai salah satu kota tuan rumah. ”Justru kalau main di Surabaya sangat menguntungkan kami tim tamu. Karena secara psikologis Persebaya pasti lebih tertekan,” ucap eks pemain Persebaya itu.
Subangkit berpengalaman memimpin PSIS menjalani dua pertandingan pramusim melawan Persebaya. Dalam dua pertandingan dengan format home and away tersebut, kedua tim saling mengalahkan. PSIS menang 1-0 di Semarang. Setelah itu Persebaya mengalahkan PSIS 1-0 di Surabaya. (ben/c9/ca)