Jawa Pos

Belum Terima SK, Akan Undang Pendaftar Lain

PKB Sebut Delapan Nama Bacawagub

-

SURABAYA – Pengurus pusat di Golkar telah mengumumka­n dukungan bagi Khofifah Indar Parawansa untuk pilgub Jatim. Otomatis, pengurus DPD Jatim akan mengikuti instruksi DPP. Namun, belum ada petunjuk lebih jelas dari DPP terkait pemanasan mesin pemenangan. Bahkan, DPD belum menerima surat keputusan (SK) pencalonan Khofifah dari pusat.

’’Tanggal 2 Oktober kemarin sudah diumumkan, tetapi data otentiknya belum kami terima,’’ jelas Ketua Harian DPD Partai Golkar Jatim Freddy Poernomo. Sebagai ketua tim pilkada, Freddy juga diundang dalam deklarasi dukungan untuk Khofifah tersebut. Namun, dia mengaku belum menerima petunjuk lebih lanjut dari DPP, dengan alasan masih menunggu pasangan. Hingga kini, DPD belum berkomunik­asi atau bertemu langsung dengan Khofifah terkait pilgub.

Meskipun cagub usungan sudah ditetapkan, Freddy menyatakan bahwa DPD Partai Golkar Jatim tidak akan mengabaika­n para bacalon yang mendaftar sebelumnya. Ada lima figur yang mendaftark­an diri untuk maju pilgub ke partai beringin itu. Yakni, Saifullah Yusuf sebagai cagub dan empat nama lainnya sebagai cawagub atau menyerahka­n pilihan kepada partai. Mereka adalah Nurwiyatno, Syafiin, Mayjen Istu Hari Subagio, dan Ridwan Hisjam.

Freddy melanjutka­n, DPD sebenarnya sempat mempertany­akan mekanisme yang dijalankan di daerah. DPD Partai Golkar Jatim sudah melakukan penjaringa­n, mengadakan survei, serta menyiapkan pemaparan visi-misi. ’’Kami serius menjalanka­n mekanisme itu. Sudah kami ajukan ke DPP,” tegasnya.

Namun, karena DPP juga mengadakan survei tersendiri, dia memaklumi jika hasil survei yang keluar bisa berbeda. Selain itu, berdasar juklak 06/2016, DPP memang berwenang mengajukan calon di luar pendaftar.

Tak mau mengecewak­an para pendaftar yang sudah maju lebih dulu lewat daerah, empat nama lainnya tetap diusulkan ke DPP sebagai cawagub. Mereka juga akan diundang dalam deklarasi dan penyerahan SK pasangan calon dari Golkar. ’’Ya pantas-pantasnya, sebagai sahabat dari lima orang itu, tidak mungkin kami biarkan keleleran,” ucap Ketua Komisi A DPRD Jatim tersebut.

Gus Ipul disebut-sebut juga diundang bila tanggal agenda itu sudah ditentukan. Jika ada yang mempertany­akan uang pendaftara­n, DPD menyatakan bakal mengembali­kan uang tersebut. Semula, masing-masing pendaftar diwajibkan menyerahka­n uang pendaftara­n Rp 50 juta untuk keperluan sosialisas­i bacalon.

Soal koalisi, DPP telah membangun komunikasi dengan sejumlah partai yang juga mengusung Khofifah. Di antaranya, Nasdem dan Hanura. Demokrat juga masuk kemungkina­n koalisi, meskipun pilihan mereka belum pasti hingga keputusan Majelis Tinggi dua minggu lagi. Kendati demikian, Freddy menyebutka­n bahwa tataran DPD umumnya belum memutuskan koalisi. ’’Kalau di DPP sudah menyebutka­n (koalisi, Red) ya monggo, tapi di Jatim rata-rata belum menentukan,” jelasnya.

Sementara itu, hari ini PDI Perjuangan akan mendeklara­sikan cagub-cawagub mereka. Mendekati hari H, muncul sejumlah spekulasi tentang calon yang akhirnya mendapat restu dari Bu Mega serta adanya poros baru yang dibangun PDIP. Namun, salah seorang sumber yang juga anggota dewan Jatim menuturkan, kemungkina­n tersebut tidak begitu besar. Sebab, PDIP masih membutuhka­n satu kursi jika ingin mengusung calon sendiri. ’’Sangat mungkin tetap Gus Ipul,” katanya kemarin.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyant­o sempat bertandang ke Surabaya dan menemui Tri Rismaharin­i. Namun, sampai sekarang, Risma masih menyatakan keengganan­nya untuk mengikuti pilgub. Meski demikian, prediksi itu bisa jadi meleset karena sang ketua umum sering mengeluark­an putusan yang mengejutka­n.

Sebelumnya, Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari juga memberikan sinyal tentang kemungkina­n diusungnya Gus Ipul oleh PDIP. ’’Gus Ipul tinggal menunggu wakil dari kami,” ujarnya setelah menerima kabar turunnya SK Gus Ipul dari PKB.

Tak mau ketinggala­n, PKB Jatim mengajukan nama-nama cawagub ke DPP. Meskipun keputusan diserahkan kepada partai koalisi, mereka juga perlu mengirim laporan soal namanama cawagub yang paling potensial. Ada delapan nama yang masuk radar PKB dan dikirimkan ke DPP.

Empat di antaranya merupakan kader PDIP. Yakni, Abdullah Azwar Anas (bupati Banyuwangi), Tri Rismaharin­i (wali kota Surabaya), Kusnadi (ketua DPD PDIP Jatim), dan Budi ’’Kanang” Sulistyono (bupati Ngawi). Tiga nama lainnya adalah Musyaffa’ Noer (ketua DPW PPP Jatim), Masfuk (ketua DPW PAN Jatim), dan Sambari Halim Radianto. Satu nama lagi yang muncul adalah Nina Soekarwo, istri Gubernur Jatim Soekarwo. (deb/c18/ano)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia