Ada Yang Absen, Tapi Tak Banyak
Pelaksanaan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan
SURABAYA – Hari ini merupakan pelaksanaan terakhir ujian nasional pendidikan kesetaraan (UNPK). Sebelumnya, ujian kejar paket B dan C itu berlangsung dua hari. Pelaksanaannya di empat lokasi. Yakni, di SMPN 12, 19, 21, dan 25 Surabaya.
Karena merupakan kejar paket, para peserta pun berasal dari beragam usia. Tak sedikit pula yang sudah bekerja. Salah satunya terlihat dalam pelaksanaan UNPK di SMPN 21 kemarin (14/10).
Ada dua mata pelajaran yang diujikan dalam kegiatan tersebut. Karena itu, ujian dimulai sejak pukul 08.00 dan berakhir pada 12.30. Mereka menggunakan empat ruang lab komputer sebagai lokasi ujian.
Peserta UNPK terdiri atas beragam usia dan latar belakang. Tak sedikit pula di antara peserta tersebut yang berusia tua. Salah satunya Tugiarti. Datang dari Gresik, Tugiarti mengikuti ujian kejar paket C. Perempuan 50 tahun itu mengaku kesulitan mengerjakan soal. Dia bilang, sudah lama tidak belajar. Apalagi, soal dikerjakan melalui komputer. ”Selama ini mengajar di PAUD posyandu,” ujarnya.
Bukan hanya Tugiarti, Fatimah pun demikian. Perempuan 21 tahun itu mengikuti ujian bahasa Inggris dan ekonomi. Menurut dia, dua mapel itu cukup membuatnya kesulitan. ”Sudah banyak yang lupa, lama nggak belajar,” kata perempuan yang bekerja sebagai SPG di PTC tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Ikhsan menuturkan bahwa pelaksanaan UNPK selama dua hari terakhir berlangsung cukup lancar. Kemarin, dia melihat pelaksanaan tersebut di SMPN 12 dan 19. ”Ya masih ada yang tidak datang, tapi tidak terlalu banyak,” ungkapnya.
Ikhsan menyatakan, dispendik berupaya agar seluruh peserta UNPK bisa hadir. Sebelumnya, dia mengimbau melalui lembaga penyelenggara pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) dan program paket kesetaraan. Yakni, agar anggotanya difasilitasi sehingga lebih mudah mengikuti UNPK.
Salah satu upayanya adalah membantu perizinan di tempat peserta bekerja agar diperbolehkan mengikuti ujian. ”Dispendik membantu memberikan rekomendasi,” ungkapnya. Bagi pe- serta yang kesulitan menjangkau lokasi ujian juga bisa dijemput pihak penyelenggara.
Selama ini, pelaksanaan UNPK sudah disesuaikan agar banyak peserta yang bisa ikut. Misalnya, memilih jadwal ujian di hari libur kerja. Dispendik juga membantu pemantauan di lapangan. ”Mulai penilik dan staf dinas terus berjaga di lapangan,” tuturnya.
Dengan jadwal pelaksanaan yang sama, berlangsung pula ujian nasional perbaikan (UNP). Ujian tersebut bertempat di SMAN 6 dan SMKN 1. Karena tak wajib, pelaksanaan UNP tak banyak diikuti peserta. Kepala SMKN 1 Bahrun menyatakan, ada 29 peserta yang mengikuti UNP di SMKN 1. (kik/ant/c21/jan)
Dispendik membantu memberikan rekomendasi.” Ikhsan, kepala Dinas Pendidikan Surabaya