Genjot Tenaga Administrasi Kesehatan
SURABAYA – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Yayasan Rumah Sakit dr Soetomo mengadakan acara wisuda ke-12 untuk program D-3 serta wisuda kedua untuk program S-1 kemarin (14/10). Acara yang berlangsung di The Square Ballroom lantai 3 ICBC tersebut melepas 145 wisudawan.
Senyum semringah terlihat di wajah Wiwin Dwi Putri Ariani. Mengenakan toga hitam, lengkap dengan topi segi lima, Wiwin dipanggil sebagai salah seorang wisudawan yang berprestasi.
Wiwin tidak sendiri. Lima wisudawan lain dipanggil bersamanya. Yang membedakan, siang itu, Wiwin diberi kesempatan spesial oleh kampusnya. Yakni, berpidato mewakili ratusan wisudawan yang hadir.
Dalam pidatonya, mahasiswa yang memiliki IPK 3,63 tersebut menyampaikan beberapa poin yang perlu dimiliki lulusan Stikes Yayasan RS dr Soetomo. Perempuan 22 tahun itu membahas profesionalitas kerja di lingkungan kesehatan.
Diharapkan, dengan menjunjung sikap profesional, pelayanan kesehatan dari lulusan Stikes Yayasan RS dr Soetomo berjalan maksimal. ’’Yang penting, sikap giat bekerja harus dipacu demi kepentingan umum,” tutur lulusan S-1 program studi administrasi rumah sakit tersebut.
Ketua Stikes Yayasan RS dr Soetomo Fatchur Rochman menyampaikan, peningkatan kualitas pendidikan kesehatan terus diupayakan kampusnya. Salah satunya melalui standar kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan kesehatan.
Melalui skema itu, lulusan Stikes Yayasan RS dr Soetomo terus dipertimbangkan dalam serapan kerja. Lulusan bekerja sesuai keahlian. D-3 rekam medis dan informasi kesehatan, misalnya. Banyak instansi kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas yang melamar ke kampus, meski tenaganya belum lulus atau diwisuda. ”Jadi, tawaran sangat banyak,” ucapnya.
Peluang tersebut juga berlaku di jurusan S-1 administrasi rumah sakit. Prodi itu terbilang masih minim di perguruan tinggi berbasis kesehatan. Meski belum sekuat lulusan D-3 rekam medis dan informasi kesehatan, S-1 administrasi rumah sakit akan memiliki peluang yang besar.
Kondisi tersebut terlihat dari digenjotnya tenaga administrasi kesehatan yang belum tertata rapi. ” Untuk pelayanan maksimal ke depan, tentu tenaga profesional administrasi kesehatan sangat dibutuhkan,” jelasnya.( elo/c18/jan)