Panjambret Berlagak Banci
ADA saja cara Baidowi berkelit dari borgol polisi. Memanfaatkan kosmetik di tas korban yang baru saja digasaknya, dia macak sebagai waria. Apes, penyamarannya tidak berjalan sempurna. Polisi bisa mengenalinya dan menjebloskannya ke penjara.
Kisahnya bermula saat Baidowi bersama rekannya berinisial INU mencari sasaran Sabtu dini hari (14/10). Mereka berkeliling kawasan Menur sekitar pukul 00.30. Tidak lama kemudian, mereka mendapati seorang perempuan sedang berkendara sendirian. Korban bernama Mila Ariefani.
Persis di depan gedung Perpustakaan Daerah Jatim di Jalan Menur Pumpungan, Baidowi berhasil merampas tas korban. Namun, warga yang mengetahui aksi tersebut langsung mengejar pelaku.
Baidowi dan INU lantas sepakat berpisah untuk memecah perhatian warga. INU yang membawa motor tancap gas ke arah timur. Baidowi memilih bersembunyi di sebuah bedeng di pinggir jalan. ”Mereka berpisah, makanya satu pelaku masih buron,” jelas Kanitreskrim Polsek Sukolilo Iptu Pujiyanto.
Di situlah Baidowi membongkar isi tas korban. Idenya muncul saat menemukan lipstik milik Mila. Langsung saja dia memoles bibirnya dengan lipstik warna merah jambu tersebut. Selanjutnya, pria 25 tahun itu keluar dari persembunyian dengan percaya diri. Tas cangklong milik korban yang dipasang di bahu kiri melengkapi peran barunya sebagai banci.
Namun, seorang anggota reserse mencurigai gelagatnya. Di saat warga mengejar INU, polisi tak berseragam itu mendatangi Baidowi. Dengan melihat pakaiannya, polisi tahu bahwa menjadi banci hanya modus pelaku. ”
macak banci koen, ayo langsung nang kantor,” ujar petugas kepada pria asal Waru, Sidoarjo, tersebut. Baidowi pun langsung jongkok dan meminta ampun. Tapi, polisi tetap memborgolnya.
( mir/c25/fal)