Jawa Pos

RSUD Cari Donor ASI untuk Bayi

-

HINGGA kemarin (14/10), bayi mungil itu berada di RSUD Sidoarjo. Sudah tiga hari bayi laki-laki belum bernama tersebut menjalani perawatan. Kondisinya disebutseb­ut stabil dan terus membaik. Namun, pihak RSUD belum bisa bernapas lega lantaran kondisi bayi yang prematur.

Kepala Ruang Bayi RSUD Sidoarjo Siti Yuaria menjelaska­n, pemeriksaa­n terus dilakukan secara bertahap untuk mengetahui kesehatan sang bayi. Salah satu yang dilakukan adalah tes darah, termasuk kadar gula. Sebab, risiko hipoglikem­ia pada bayi prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR) sangat tinggi.

Hipoglikem­ia merupakan kondisi pasokan gula untuk sel otak dan otot mengalami defisit. Untung, tes gula darah pada bayi itu 62 mg/dL. Jauh dari batas minimal gula darah pada bayi, yakni 45 mg/dL. ’’Untuk tes darah lengkap, sudah kami lakukan dan hasilnya baik,’’ jelasnya.

Selain hasil lab yang relatif baik, lanjut Yua ria, pihaknya mulai memberikan susu ke pada si bayi setelah melakukan ob servasi se lama beberapa hari dirawat di RSUD. Apalagi, sejauh ini tidak ada gejala- gejala aneh yang timbul. Karena itu, susu formula khu sus untuk bayi BBLR mulai diberikan.

Asupan susu diberikan tiga jam sekali dengan dosis 7,5 mililiter (ml) melalui saluran OGT yang terpasang sejak dilahirkan. ’’Saat ini pakai susu formula. Kami mencari donor ASI untuk diberikan kepada sang bayi,’’ ungkap Yuaria.

Sampai saat ini, pihak RSUD belum memastikan batas waktu perawatan bayi dalam inkubator. Menurut Yuaria, semuanya bergantung pada tes-tes lain yang dilakukan dalam beberapa hari ke depan. Sebab, kondisi bayi prematur bisa berubah secara drastis sewaktu-waktu.

’’Masih terus kami observasi. Biasanya rata-rata perawatan di ruang bayi selama sepekan. Tapi, semua bergantung pada perkembang­an. Jangan sampai nanti ada gejala yang terlewatka­n,’’ tegasnya. (bil/c22/hud)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia