Jawa Pos

Ngeri Lihat Wajah Sendiri

Sosok satu ini adalah penebar keseraman di film lm Pengabdi Setan (2017). ( 2017). Dia berperan sebagai Mawarni alias Ibu. Berjalan waktu, karakterny­a bukan lagi hanya menghantui penonton. Ibu kini juga jadi lucu-lucu lucu- lucu seram lewat berbagai meme.

-

Bagaimana mendapat peran Ibu?

Saya ditelepon sutradara Joko Anwar setelah sahabat saya, Happy Salma, merekomend­asikan saya. Awalnya, saya ragu karena basic saya adalah penyanyi dan musisi. Saya pernah main film, tapi kan tidak menekuni bidang akting. Kalau semua bidang seni saya ambil, rasanya seperti mengambil lahan kerja orang lain. Apa yang membuat akhirnya mau?

Joko menelepon saya dan menjelaska­n karakter Ibu yang saya mainkan. Walau ragu, akhirnya saya setuju untuk casting. Saat

casting itulah, saya merasa dalam hati bahwa saya siap menerima peran Ibu jika nantinya lolos. Seminggu kemudian, saya dikabari Joko kalau kami akan mulai syuting. Sebagai orang Bali, saya memandang seni sebagai wujud persembaha­n kepada sesama dan Sang Pencipta. Kalau saya mendapat tawaran sebuah pekerjaan seni, dalam hal ini akting, berarti saya mendapat kepercayaa­n. Cerita soal perannya dong?

Ibu alias Mawarni digambarka­n sebagai tiga sosok. Yakni, ibu yang sakit, setan berwujud Mawarni, dan mayat hidup. Memerankan tiga karakter itu adalah tantangan bagi saya. Saya pernah menjadi ibu di empat film sebelumnya, tapi tidak pernah menjadi setan atau mayat hidup (tertawa). Cara mendalami karakter?

Saya belajar akting secara otodidak. Ketika menjadi aktris, saya mengosongk­an diri dengan melupakan karakter asli saya. Saya menjadi kanvas putih yang lantas akan dilukis oleh karakter arahan sutradara. Selama akting, saya menyerahka­n sepenuhnya kepada Joko. Dia saya percaya untuk mengarahka­n saya dengan sangat detail sehingga karakter Ibu bisa saya bawakan. Menurut Ayu, Ibu itu seperti apa? Dia itu sakit dan sakitnya membuat

orang ketakutan. Ketika menjadi setan pun, wujudnya sama dengan manusia karena sudah terlalu lama bersarang dalam tubuh manusia. Dia tidak banyak bicara dan bergerak. Saya dituntut bisa menyebarka­n keseraman lewat ekspresi wajah, bukan dialog. Cuma muncul beberapa scene, tapi peran Ayu jadi ikonik banget Hahaha... iya. Itu karena Joko mengonsep karakter Ibu dengan sangat kuat. Saat mengarahka­n saya pun, dia bisa mendekati saya secara personal. Dia membimbing saya untuk memerankan Ibu dengan baik. Saya nggak menyangka kalau justru karakter Ibu lah yang lebih terkenal. Apakah imbas peran ini?

Saya sangat bersyukur dengan hal itu. Ketika sudah mengenal saya lewat Pengabdi

Setan, banyak orang yang ingin tahu siapa saya. Ini merupakan kesempatan saya untuk mengenalka­n diri sebagai penyanyi. Sebab, saya ingin berfokus pada dunia musik dan tarik suara. Pengalaman seru saat syuting?

Saya didandani seseram mungkin oleh tim make-up. Ketika saya lewat di dekat kru, mereka benar-benar kaget dan ketakutan. Ya sudah akhirnya saya lebih sering di dapur saja sekalian menghangat­kan diri. Terus, kalau lewat cermin, saya juga sering ketakutan lihat wajah saya sendiri hehe.. Foto Ayu banyak disunting menjadi meme dengan tagar #IbuSudahBi­sa lho... Hahaha... itu lucu sekali. Saya sih nggak masalah karena tujuannya adalah have fun. Saya orang yang punya selera humor tinggi. Selama tinggal di Bali, lingkungan saya penuh dengan humor sarkastis. Jadi, saya sudah biasa dengan meme ataupun lelucon semacam itu. Ada proyek horor selanjutny­a?

Untuk sekarang sih belum. Saya mau fokus ke menyanyi dulu dan menikmati apresiasi penonton terhadap peran saya sebagai Ibu maupun film Pengabdi Setan. (len/c20/ayi)

 ??  ?? KOMIT SERAM: Memerankan karakter Mawarni dalam Pengabdi Setan, Ayu Laksmi harus menjadi seorang ibu, setan, dan mayat hidup.
KOMIT SERAM: Memerankan karakter Mawarni dalam Pengabdi Setan, Ayu Laksmi harus menjadi seorang ibu, setan, dan mayat hidup.
 ??  ?? Lima kali bermain film, Ayu Laksmi ternyata selalu mendapat peran seorang ibu. Apa saja?
Lima kali bermain film, Ayu Laksmi ternyata selalu mendapat peran seorang ibu. Apa saja?

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia