Jawa Pos

Lantaran Penendang Lebih Tenang

-

WATFORD – Tak salah jika Petr Cech dijuluki Mr Zero. Bedanya, ketika masih membela Chelsea, julukan itu diberikan karena kemampuann­ya prima alias zero mistakes. Sebaliknya, di Arsenal julukan Mr Zero merujuk pada statistikn­ya yang zero alias tak pernah sukses membendung tendangan penalti. Kegagalan terakhir terjadi saat Arsenal takluk dengan skor 1-2 oleh Watford di Vicarage Road, Watford, kemarin WIB (15/10).

Cech sebetulnya sudah tepat membaca tendangan penalti Troy Deeney pada menit ke-71. Namun, dia gagal menjatuhka­n badannya lebih cepat. Gol itu menjadi penyama skor setelah Arsenal lebih dahulu leading lewat gol Per Mertesacke­r pada menit ke-39. Setelah gol itu pula, tuan rumah sukses memastikan kemenangan­nya pada dua menit injury time melalui Tom Cleverly.

Itu kali pertama kiper 35 tahun tersebut berhadapan dengan tendangan penalti di Premier League musim ini. Dan langsung gagal. Tapi, sejak di Arsenal musim panas 2015, dia telah berhadapan dengan sebelas kali tendangan penalti dan sebelas kali pula gagal.

Zero bukan? ”Mungkin ada kiper yang dapat memutuskan (arahnya) sebelum tendangan dan tepat. Tapi, saya tak tahu. Sebab, setiap kiper punya pendekatan yang berbeda,” kilah Cech ketika diwawancar­ai Arsenal Weekly. Lalu, kenapa dia bisa kebobolan lagi? ”Penendang penalti lebih tenang. Karena itu, mereka bisa menjebol gawang saya,” lanjut Cech.

Terlepas dari performa jeblok Cech itu, Arsene Wenger sebagai tactician Arsenal menilai keputusan wasit Neil Swarbrick tidak tepat. (ren/c6/bas)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia