Laskar Mataram Bertahan di Liga 2
MALANG – PSIM Jogjakarta sudah bisa tenang. Klub berjuluk Laskar Mataram tersebut memastikan diri bertahan di Liga 2 setelah menang telak 3-0 atas PSBK Blitar dalam pertandingan grup H dalam playoff di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, tadi malam.
Ya, dengan tambahan tiga angka itu, PSIM mengunci status juara grup dengan enam poin dan menjadi tim pertama yang memastikan diri bertahan di Liga 2 melalui playoff. Sesuai regulasi, juara grup pada playoff dipastikan bertahan di kompetisi level kedua sepak bola tanah air tersebut. Plus satu runner-up terbaik dari empat grup.
Dengan koleksi enam poin dan tersisa satu laga, tak mungkin lagi para pesaing mengejar PSIM. Saat ini PSCS Cilacap berada di posisi kedua klasemen sementara grup H dengan dua poin. Jadi, kalaupun menang dalam laga terakhir melawan PSIM (18/10), kemenangan itu tak lagi berpengaruh.
Kemenangan PSIM ditentukan melalui gol winger Dicky Prayoga pada menit ke-13, striker Krisna Adi Darma (39’), dan winger Engkus Kuswaha (82’). Bagi PSIM, itu kemenangan kedua setelah mengalahkan Persipur Purwokerto pada laga pertama (12/10).
Meski demikian, asisten pelatih Ananto Nurhani menegaskan bahwa timnya akan tetap bertanding maksimal. Dia ingin anak asuhnya tetap berjuang dan menunjukkan semangat untuk meraih kemenangan seperti dua laga sebelumnya. ”Alhamdulillah, bisa berhasil menang di pertandingan ini. Meski sudah lolos, kami semua akan fight untuk tetap mendapat kemenangan. Mungkin akan ada beberapa pemain yang dirotasi. Beberapa pemain yang cedera juga perlu istirahat,” kata Ananto.
Di sisi lain, PSCS gagal memetik poin penuh kala bersua Persipur Purwodadi kemarin sore. Pertandingan yang mempertemukan sesama klub asal Jawa Tengah itu berakhir imbang 3-3. PSCS sebenarnya sempat unggul 3-2 sampai laga berjalan 90 menit. Tiga gol tim itu dicetak Galih Akbar pada menit ke-17 serta Imam Witoyo pada menit ke-12 dan ke-39. Persipur membalas melalui Albebta Dewangga Santoso (21’) dan Wahyu Hendra Pambudi (62’). Menjelang laga bubar, Persipur menambah koleksi gol melalui Ilham Wibisono pada injury time sehingga menggagalkan tiga poin yang sudah ada di depan PSCS.
Bagi PSCS, itu merupakan hasil imbang untuk kali kedua di grup H. Sebelumnya, klub berjuluk Laskar Nusakambangan tersebut ditahan imbang 1-1 oleh PSBK (12/10). Asisten pelatih PSCS M. Yahya sangat menyayangkan penampilan anak asuhnya yang selalu berakhir dengan hanya membawa satu poin dari setiap laga.
”Dengan hasil imbang itu, peluang PSCS untuk menjadi yang terbaik di grup ini semakin kecil. Saya sangat menyayangkan hasil itu. Di pertandingan terakhir nanti kami harus berjuang untuk menang karena di grup lain ada juga tim yang berpotensi runner-up dengan poin di atas kami,” ungkapnya.
Memang bukan hal yang mudah untuk bisa memastikan diri sebagai tim yang mendapat predikat runner-up terbaik. Sebab, di grup E dan F persaingan cukup sengit. Tiap grup memiliki dua klub yang mengoleksi empat poin. Di grup E, Persiraja Banda Aceh dan Persepam sama-sama memiliki empat poin. (dit/c11/ham)