Siapkan Kartu Harga Nol Rupiah
SURABAYA – Tahap demi tahap, semua pintu tol Surabaya– Gempol akan menggunakan pembayaran nontunai. Besok pintu tol Waru 1 dan ramp serta Waru Utama menggunakan sistem pembayaran nontunai. Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut, PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Surabaya Gempol menyediakan kartu harga nol rupiah.
Harga nol rupiah yang dimaksud adalah nilai yang ditawarkan kepada pengguna jalan sesuai dengan debit di kartu tersebut. Misalnya Rp 50 ribu, debit di kartu itu Rp 50 ribu. Sebelumnya, pembelian Rp 50 ribu, debit yang terisi hanya Rp 20 ribu.
Public Relations PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Surabaya Gempol Agus Tri Antyo menyatakan, penyediaan kartu itu merupakan tindak lanjut dari kerja sama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan perbankan. Saat ini permintaan kartu uang elektronik sangat tinggi. ’’Perbankan dan BUJT merespons tren itu dengan menyediakan kartu harga khusus,’’ katanya.
Tapi, Agus mengingatkan bahwa jumlah kartu yang dijual di depan pintu tol terbatas. Karena itu, dia mengimbau pengguna jalan tol menyiapkan kartu sejak awal. Bila tidak, dikhawatirkan pengguna jalan tol tidak mendapat bagian. ’’Mereka akan kesulitan karena tidak boleh masuk,’’ ucap Agus.
Apalagi, PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Surabaya Gempol tidak memberikan toleransi. Tidak seperti tahap pertama, yakni penerapan di Kejapanan, kota satelit, dan Gunung Sari. Kala itu Jasa Marga masih memperbolehkan pengguna jalan tol masuk. Tapi, mereka diminta keluar di pintu tol terdekat.
Pekan lalu, saat penerapan di pintu tol Dupak 1-2, 3, 4-5, dan Banyu Urip, pengguna jalan tol tidak mendapat toleransi. Pengguna jalan dipersilakan membeli kartu dahulu. Dari ribuan kendaraan yang lewat, hanya beberapa yang terpaksa turun untuk membeli kartu tersebut.
Agus yakin penerapan pembayaran nontunai di Waru lebih lancar. Sosialisasi yang dilakukan pemerintah terlalu sering. Selain itu, banyak warga yang sudah memiliki kartu. (riq/c19/git)