Ya Cantik, Ya Unik
Make-up cantik sudah terlalu mainstream. Videraissa Anasuciara Bhadrikamarbawa lantas mencoba hal lain. Dia menekuni make-up character. Dengan demikian, dia bisa mengekspresikan kreativitasnya dengan media wajah.
DARI sekian banyak alat make
up, pensil alis berwarna cokelat menjadi benda yang kali pertama diambil gadis yang akrab disapa Raissa tersebut. Dengan tenang, dia membuat garis di atas alis kanannya, kemudian turun tepat di tengah hidung dan terus ke bawah sampai di bawah pipi kanan.
Bagian di dalam lingkaran pensil alis tadi diberi foundation tebal hingga warnanya lebih putih daripada kulit lainnya. Ternyata, pada bagian itulah, Raissa akan berkreasi menciptakan riasan yang unik. ”Ini terinspirasi dari badut di film IT,” tutur gadis 18 tahun itu.
Raissa membuat bentuk segi tiga di atas dan di bawah matanya. Kemudian, setengah hidung diberi bulatan berwarna hitam. Setengah bibir juga dipoles dengan warna hitam, lebih panjang dari bibir aslinya.
Sementara itu, wajah sebelah kiri tampak cantik dengan polesan yang natural. Eye shadow berwarna emas. Pipi merona merah jambu. Lipstiknya nude. Tentu tampilannya jauh berbeda dari wajah sebelah kanannya. Raissa membuat dua karakter dalam satu frame yang sangat bertolak belakang.
”Setengah cantik, setengah karakter,” ujar Raissa menunjukkan model make-up favoritnya itu. Selama ini, dia sudah banyak berkreasi dengan berbagai riasan. Biasanya, ide muncul setelah dia melihat gambar satu tokoh tertentu. Kemudian, dia menambahkan aksen lain supaya lebih dramatis.
Misalnya, ketika melihat karakter Harley Quinn. Gadis kelahiran Surabaya, 6 September 1999 tersebut merias setengah wajahnya dengan dandanan cantik natural. Kemudian, setengah wajah lagi diberi gambar seperti ritsleting yang terbuka. Di dalam ritsleting itulah, sebagian wajah pasangan Joker dimunculkan. ”Jadi, tidak benar-benar mirip dengan riasan Harley Quinn seperti yang sudah ada,” ungkap putri kedua pasangan Kurniadi Marbawa dan Silviana Dewi tersebut.
Keterampilan merias wajah dipelajari Raissa sejak 2015. Dia makin mantap belajar setelah lulus dari SMAN 16 Surabaya beberapa bulan lalu. Anak kedua dari tiga bersaudara itu mengambil dua kursus sekaligus. Tata busana dipelajari di Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budihardjo dan kursus hairstyle di Feiro Aca- demy. ’’Biar lengkap bisa semua,’’ tutur penyuka warna hitam, putih, abu-abu, dan biru tersebut.
Terlebih, Raissa memang ingin memiliki sebuah butik yang di sampingnya terdapat salon. Dia pun berupaya mewujudkannya. Memang dia suka menggambar dan tertarik pada peralatan make
up sejak kecil. Sang mama mendukung dengan meminjami putrinya itu peralatan rias tanpa takut rusak atau habis. Malahan, Raissa yang sungkan jika produkproduk kecantikan sang mama habis dipakainya untuk eksperimen. ”Mama suka lihat anaknya cantik. Jadi, kalau mau belajar dandan, selalu didukung,” katanya.
Untuk belajar, Raissa lebih nyaman mengombinasikan imajinasinya. Dia justru tidak suka melihat tutorial dari make-up artist yang sudah terkenal. Dengan demikian, dia tetap mempertahankan ciri khasnya dan mempunyai karakter sendiri.
Berkat kursus dan kegigihannya belajar, Raissa semakin mahir menggunakan alat-alat make-up. Tata rias cantik, karakter, hingga make-up fantasi sudah dikuasainya. Tawaran untuk merias pun datang semakin deras. Antara lain, wisuda, sesi foto, hingga pesta. ”Biasanya teman-teman dan adik kelas yang pesan,” ucapnya. (ant/c15/c20/nda)