Bisa Punya Saham dan Rasakan Keuntungan
Memahami teori pasar modal tanpa mempraktikkannya tentu rasanya kurang sip. Nah, para mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) sudah merasakan dinamikanya. Mulai membeli, mengamati situasi pasar, sampai menjua
GALERI Investasi. Itulah nama sebuah ruangan di lantai 3 gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida). Sabtu lalu (14/10) beberapa mahasiswa beraktivitas di sana.
Ruangan itu cukup besar. Setidaknya sama luas dengan ruang-ruang kelas di gedung tujuh lantai tersebut. Yakni, 15 x 15 meter. Dalamnya juga lumayan nyaman. Fasilitas pencarian data saham, buku-buku referensi, hingga ruang diskusi tersedia di sana. Seluruhnya bisa dimanfaatkan mahasiswa FEB.
Siang itu, Suci Khairul, Wiwik Indah, dan Nurol Izzah berkumpul di meja tengah. Tiga mahasiswi semester VII tersebut mengambil beberapa buku dari rak di Galeri Investasi. Mereka rupanya hendak berdiskusi tentang dinamika investasi di pasar modal.
”Ada sekitar seribu buku yang menjadi koleksi di sini,” ujar Kepala Laboratorium Manajemen Umsida Rizky Febriansah. Tidak hanya menyediakan buku, galeri itu juga menjadi tempat utama bagi mahasiswa untuk mempelajari mata kuliah investasi dan portofolio. Mereka ditugaskan untuk terjun langsung berpraktik di pasar modal.
”Di sini dibuat laboratorium praktikum anak- anak yang belajar jadi investor. Kami memang mendorong mahasiswa untuk membuat akun investasi di BEI ( Bursa Efek Indonesia, Red),” terangnya.
Rizky menyatakan, salah satu target Umsida adalah mengenalkan gaya hidup berinvestasi bagi generasi muda melalui pendidikan pasar modal. Praktik itu sudah dijalankan Suci dan kaw ankawannya kurang lebih setahun belakangan. Suci mengaku masih aktif mengelola investasinya hingga sekarang. ”Sebenarnya, tugas nya buat semester VI. Tapi, karena menurut saya bermanfaat banget untuk memulai karir sebagai investor, ya saya jalankan terus usai evaluasi mata ku liah,” paparnya.
Adanya kerja sama antara Umsida dan BEI mempermudah mahasiswa untuk mendapatkan akun investasi mereka. Tinggal bagaimana strategi yang mereka gunakan untuk menjaga kestabilan nilai saham. Suci misalnya. Dia memilih strategi slow down. Bahasa mudahnya ” ber sabar”. ” Terus, cari info apakah sahamnya mau naik atau turun. Baru aku respons beli atau jual,” tuturnya.
Beda lagi Rizky. Dia cenderung bermain dengan strategi forecasting. ”Biasanya, adanya event perusahaan, kebijakan pemerintah, sampai pesaing di dunia pengusaha baru bisa memengaruhi,” terang Rizky. Berkat strategi itu, banyak mahasiswa yang sudah berhasil mendapat keuntungan hingga sepuluh kali lipat dalam berinvestasi. (via/c6/pri)