Jawa Pos

Jamin Keabsahan Pemilih dengan E-Pilkades

Perselisih­an dalam pilkades kerap muncul karena keabsahan (validitas) pemilih. Penerapan sistem e-pilkades dalam pendataan pemilih bisa mencegahny­a. Masih uji coba.

-

DESA Tulung tengah sibuk. Bersama 18 desa lain, desa di wilayah Kecamatan Kedamean itu segera menghelat pemilihan kepala desa (pilkades) pada 29 Oktober. Pesta demokrasi lima tahunan tersebut disiapkan dengan matang. Sosialisas­i sampai simulasi. Bahkan, Desa Tulung terpilih sebagai salah satu desa pelaksana pilkades berbasis teknologi informasi (e-pilkades). Daftar pemilih berbasis data penduduk dalam sistem informasi administra­si kependuduk­an (SIAK) yang ditangani Dinas Kependuduk­an dan Catatan Sipil (Dispendukc­apil) Gresik. Kehadiran pemilih juga dicek lewat sistem elektronik tersebut. Baik saat masuk maupun keluar, pemilih akan menjalani pemeriksaa­n dengan sidik jari. Uji coba sudah dilakukan. ’’Masih ada simulasi lagi nanti agar pelaksanaa­n sesuai,’’ kata Kusnadi, panitia pilkades Tulung. Panitia telah mengajak semua pemilih untuk berani mempraktik­kan terobosan itu. ’’Alhamdulil­lah, mayoritas akhirnya bersedia,’’ tuturnya. Pilkades serentak 2017 bakal menjadi tonggak sejarah. Baru kali ini teknologi digunakan dalam event demokrasi di tingkat desa. Ada tiga desa yang sudah pasti memakai sistem e-pilkades. Selain Desa Tulung, ada Desa Daun, Kecamatan Sangkapura, Bawean; serta Desa Kepuhklage­n, Kecamatan Wringinano­m. Masih mungkin bertambah jika desa lain juga siap. ’’Kami tidak menargetka­n semua. Tapi, tetap berusaha sistem baru ini bisa diterapkan,’’ kata Bupati Sambari Halim Radianto.

Yang paling penting, lanjut dia, ialah kondusivit­as desa-desa penyelengg­ara pilkades. Dengan sistem elektronik tersebut, validitas pemilih lebih terjamin. Data pemilih nanti berbasis e-KTP. Sistem itu menggunaka­n teknologi untuk membaca data biometrik calon pemilih.

Meski demikian, panitia pilkades tetap diberi kesempatan mengakomod­asi calon pemilih yang belum masuk data e-KTP, asalkan memenuhi syarat. Persiapan teknis pilkades sudah bergulir. Salah satunya, logistik dan peranti wajib untuk pencoblosa­n. Mulai tempat pemungutan suara (TPS), surat suara, hingga kotak suara. Proses itu ditangani panitia. Anggaran ditanggung APBD. Pemkab sudah menyediaka­n dana Rp 1,3 miliar plus Rp 300 juta untuk pengamanan.

’’Setiap desa mendapat plafon dana Rp 20 ribu per pemilih,’’ kata Kepala Dinas Pemberdaya­an Masyarakat Desa (PMD) Tursilowan­to Harijogi. Khusus untuk kesiapan e-pilkades, pemkab sudah menyiapkan peranti untuk 19 desa. Mulai server hingga perangkat pendeteksi identitas calon pemilih. Yaitu, alat pendeteksi sidik jari ( finger print) serta pemindai mata ( eye scanner).

Untuk server, setiap desa disiapi satu unit. Adapun pembagian finger print dan eye scanner berdasar jumlah pemilih. (ris/c15/roz)

 ?? GRAFIS: HERLAMBANG/JAWA POS ??
GRAFIS: HERLAMBANG/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia