Jawa Pos

Serangan Akhir di Jantung ISIS

-

RAQQA – Militan Islamic State (IS) atau ISIS tidak bisa lagi mempertaha­nkan Kota Raqqa, Syria. Sebagian memilih hengkang dari sana. Sejak Sabtu malam (14/10) mereka berbondong­bondong keluar dari kota yang dikuasai sejak Januari 2014 itu.

Kemarin (15/10) oposisi bersenjata Syrian Democratic Forces (SDF) yang didukung pasukan koalisi Amerika Serikat (AS) meluncurka­n serangan terakhir untuk merebut sebagian kecil wilayah yang masih dikuasai ISIS. Serangan itu diberi nama Adnan Abu Amjad, sama seperti komandan SDF yang tewas dalam pertempura­n Agustus lalu.

’’Pertempura­n akan terus berlangsun­g sampai seluruh kota bersih (dari militan ISIS),’’ bunyi pernyataan SDF kemarin.

Oposisi bersenjata Syria tersebut juga didukung pasukan Kurdi dan militan Arab. Mereka telah menguasai 90 persen Kota Raqqa. Anggota ISIS yang masih bertahan di Raqqa saat ini adalah militan garis keras yang memilih berjuang hingga akhir. Kolonel Ryan Dillon, juru bicara pasukan koalisi AS, meyakini bahwa pertempura­n mereka kali ini juga tidak akan mudah. Sebab, pasukan ISIS yang tersisa akan melawan habis-habisan.

Ada 275 militan ISIS yang meninggalk­an Raqqa. Informasi tentang apakah militan asing ikut lari atau tidak masih simpang siur. Yang jelas, mereka membawa serta sekitar 400 penduduk sipil. Pejabat Dewan Sipil Raqqa bentukan SDF Omar Alloush mengungkap­kan, ISIS menggunaka­n penduduk sebagai tawanan dan jaminan keselamata­n. Mereka tentu berharap tidak akan dibombardi­r sepanjang jalan pelarian karena ada penduduk sipil yang menemani. Mereka menjadi tameng hidup.

Dewan Sipil Raqqa dibantu para ketua suku di kota itu memang membuat kesepakata­n dengan beberapa anggota ISIS agar mereka keluar baik-baik.

SDF menyerbu Raqqa sejak 6 Juni lalu. Sebelumnya, mereka melakukan operasi di sekitarnya untuk mengisolas­i kota tersebut. Raqqa adalah kota pertama di Syria yang jatuh ke tangan ISIS saat mereka mendeklara­sikan diri. (Reuters/AFP/sha/c15/sof)

 ?? ERIK DE CASTRO/REUTERS ?? TRAUMATIS: Gadis kecil menangis di kamp pengungsia­n korban pertempura­n antara tentara oposisi Syria dan ISIS di Ain Issa, Syria, Sabtu waktu setempat (14/10).
ERIK DE CASTRO/REUTERS TRAUMATIS: Gadis kecil menangis di kamp pengungsia­n korban pertempura­n antara tentara oposisi Syria dan ISIS di Ain Issa, Syria, Sabtu waktu setempat (14/10).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia