Salurkan KUR, Sasar Pedagang Online
JAKARTA – Perbankan terus berupaya meningkatkan serapan kredit usaha rakyat (KUR). BCA, misalnya. Bank yang terafiliasi dengan Grup Djarum tersebut menggandeng Lazada untuk menyalurkan KUR mikro.
Lewat kerja sama itu, para penjual ( seller) Lazada dapat mengajukan KUR melalui fitur Pinjaman Dana yang ada di laman Lazada University. KUR dapat berupa kredit modal kerja maupun investasi dengan plafon maksimal Rp 25 juta.
Saat ini, Lazada memiliki lebih dari 50 ribu seller yang berpotensi mendapatkan fasilitas KUR dari BCA. ”Tahun ini kami menargetkan KUR tersalur Rp 100 miliar. Sampai Oktober 2017, KUR yang tersalur sekitar Rp 80 miliar. KUR mikro 10 persen dari jumlah tersebut,” kata Executive Vice President PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Liston Nainggolan setelah penandatanganan memorandum of understanding (MoU) kemarin (3/11).
Menurut dia, permintaan masyarakat terhadap KUR tahun ini cukup standar meski tidak terlalu tinggi. Hal yang menjadi tantangan bagi perbankan adalah mengedukasi masyarakat tentang persyaratan pengajuan KUR ke bank. Sebab, banyak pengusaha UMKM yang belum akrab dengan sistem administrasi dan proses kredit di bank. Di sisi lain, persyaratan untuk mendapatkan KUR cukup ketat.
”Bunga KUR tahun depan akan turun menjadi 7 persen. Sekarang masih 9 persen. Bunga yang rendah akan lebih menarik pengusaha untuk mengajukan KUR dan lebih meringankan buat mereka,” jelas Liston.
Chief Financial Officer PT Ecart Webportal Indonesia (Lazada Indonesia) Sandy Permadi mengungkapkan, pihaknya akan membantu para seller untuk terus mengembangkan bisnis. Termasuk mengajukan KUR ke bank. ”Semua sektor kami dukung. Kami tidak mempunyai batasan seller bidang tertentu untuk mendapatkan fasilitas ini,” ujarnya.
Lazada, lanjut dia, terus membantu para seller untuk ”naik kelas”. Tahun ini ada 2 ribu UMKM di 11 kota yang dibina untuk masuk ke marketplace. Lazada juga mempunyai seller yang terus dibina agar mampu menembus pasar online. ( rin/c21/fal)