Jadwal 8 Besar Molor Sehari
Setiap Klub Dapat Subsidi Rp 150 Juta
JAKARTA – Baru sehari diumumkan, jadwal babak delapan besar Liga 2 berubah. Kemarin PT Liga Indonesia Baru (LIB) merilis jadwal terbaru. Yang berbeda, dua pertandingan terakhir di grup X dan Y mundur sehari dari jadwal semula. Pertandingan terakhir yang seharusnya 16 November molor menjadi 17 November.
Kabar baiknya, lokasi pertandingan tetap di Stadion Patriot, Bekasi, dan Stadion Wibawa Mukti, Cikarang. Hanya, salah satu laga terakhir grup X harus digelar di Stadion Singaperbangsa, Karawang.
Perubahan jadwal itu tertuang dalam surat Nomor 400/LIB/ XI/ 2017. Alasannya, PT LIB harus menyesuaikan dengan jadwal pertandingan Liga 1 antara Bhayangkara FC melawan Persija Jakarta di Stadion Patriot pada 12 November. Selain itu, pada 16 November, ada agenda laga uji coba internasional yang dijalani timnas di Stadion Wibawa Mukti.
Mengenai pelaksanaan babak delapan besar, operator kompetisi memberikan tambahan subsidi kepada setiap klub. Besarnya Rp 150 juta. ’’Dana subsidi tersebut sesuai dengan kesepakatan awal kami dengan klub. Jadi, sebagai komitmen, kami memenuhi semua hak klub,’’ kata Chief Operating Officer (COO) PT LIB Tigorshalom Boboy.
Bila dana itu benar-benar terealisasi, setiap klub yang lolos babak delapan besar akan mendapatkan total Rp 1,05 miliar. Sejak babak penyisihan grup, operator mengguyur dana Rp 500 juta. Ditambah Rp 400 juta saat memasuki fase 16 besar.
CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi menyatakan, dana yang dialokasikan ke klub tersebut belum sepenuhnya memenuhi asas keadilan. Sebab, ada hak klub yang harus dilunasi operator pada akhir musim.
’’Sama dengan klub Liga 1, klub Liga 2 harus mendapatkan jatah hak siar. Terutama klub-klub yang selama ini pertandingannya selalu menjadi langganan tayangan langsung,’’ kata Yoyok. ’’Pada akhir kompetisi, kami akan menuntut hak itu sampai dapat,’’ ujar pria yang juga menjadi anggota Executive Committee (Exco) PSSI tersebut.
Harapan PSIS, tampaknya, bertepuk sebelah tangan. Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, operator kompetisi menegaskan tidak ada pembagian pendapatan hak siar televisi kepada klub Liga 2. Alasannya, dana itu dialokasikan operator dalam bentuk subsidi sejak penyisihan grup. (ben/c22/ca)