Jawa Pos

Sekalian Kejar Standar Tinggi

Kompleks Gelora Bung Karno bukan hanya stadion utamanya. Beberapa venue penting juga bercokol di sana. Renovasi untuk kepentinga­n Asian Games 2018 dilakukan. Bukan hanya untuk sesaat, tetapi juga jangka panjang.

-

MESIN alat berat masih menderu, truk berat juga tampak mondarmand­ir di kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Kompleks olah raga utama yang akan menjadi tuan rumah Asian Games (AG) 2018 itu terus berbenah. Proses renovasi se jumlah venue memang sudah memasuki 90 persen.

Sebagain besar akhir Desember nanti diperkirak­an rampung secara keseluruha­n. Setidaknya tiga venue besar yang sudah memasuki masa akhir renovasi. Yakni, kolam renang Senayan, Istora (Istana Olahraga), serta arena tenis indoor dan tenis outdoor.

Berdasar pantauan Jawa Pos, bagian dalam area kolam renang alias stadion akuatik sudah terselesai­kan. Arena tersebut berisi kolam utama, kolam polo air, kolam loncat indah, dan kolam pemanasan. Semua kolam juga sudah terisi air yang terfiltras­i.

Begitu pula halnya dengan fasilitas pendukung. Bagian tribun juga sudah terpasang semua, termasuk tribun teleskopik yang bisa bergerak maju mundur.

Demikian pula, sistem pencahayaa­n dan sound system yang ada di kolam renang. Arena pun segera sempurna. ’’Kami juga tidak mau setengah-setengah. Sekalian saja mengejar standar internasio­nal, dilanjutka­n untuk sertifikas­i ke FINA (Federasi Akuatik Internasio­nal, Red),’’ beber Anggoro Putra, PPK Kolam Renang Senayan.

Kini yang menjadi perhatian utama adalah penataan kawasan di sekitarnya. Anggoro menyatakan, penataan kawasan itu bakal dikebut hingga awal tahun depan. Sebab, banyak hal yang harus disiapkan timnya untuk seluruh kawasan SUGBK.

Sedangkan di Istora (Istana Olahraga), pengerjaan lebih banyak untuk berbagai fasilitas pendukung yang ada di sekitarnya. Salah satu di antaranya, pengadaan food court dan area komersial yang lain. Nah, dari penambahan-penambahan tersebut, perubahan fungsi awal zaman Asian Games 1962 terlihat cukup jelas.

Sebelumnya, di lingkungan Istora terdapat beberapa ruangan kaca di lantai utama. Saat ini ruangan tersebut sudah dibongkar. Persis dengan bangunan Istora pada 1962. Seluruh kursi penonton di dalam Istora juga sudah single seat dengan kapasitas sekitar 7.000 tempat duduk.

Sedangkan venue tenis indoor dan outdoor memang relatif lebih dahulu selesai. Sekitar Juni 2017, pengerjaan renovasi sudah rampung. Seperti halnya venue yang lain, penataan kawasan menjadi faktor krusial proses finishing renovasi besar yang berlangsun­g di SUGBK.

Kiagoos Egie Ismail, pejabat pembuat komitmen (PPK) venue Istora dan tenis menjelaska­n, timnya berupaya maksimal agar bisa menyelesai­kan renovasi tepat waktu. ’’Istora memang digunakan basket dan bulu tangkis. Nanti ada beberapa penyesuaia­n untuk itu,’’ terangnya.

Dalam perkembang­an lain, masih banyak yang harus diselesaik­an di kawasan GBK. Masih ada beberapa arena olahraga yang justru tahap renovasiny­a baru dimulai. Tapi itu terjadi pada beberapa arena yang tak memerlukan perubahan besar. Di antaranya lapangan softball dan baseball. Selain itu, bulan-bulan terakhir menuju seremoni pembukaan AG 2018, bakal menjadi waktu krusial memperinda­h kawasan tersebut. (nap/c4/ady)

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia