Solusi Praktis untuk Problem Susulan
RENOVASI pada gedung Istana Olahraga (Istora) menyimpan masalah hingga tahap akhir. Salah satu problem yang mengganggu adalah ketinggian pintu masuk untuk atlet. Sebab, pada September lalu, Istora dipastikan akan dipakai cabor basket. Dibutuhkan penyesuaian dengan postur pemain basket tersebut.
Saat ini, pintu masuk pemain memiliki tinggi 2,2 meter. Itu cukup riskan. Sebab, rata-rata pemain Tiongkok memiliki tinggi lebih dari 2 meter. Solusi praktis pun mulai disiapkan Kemen PUPR selaku pemegang kebijakan renovasi Istora.
Kiagoos Egie Ismail selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) venue Istora menyampaikan, pihaknya baru memperoleh informasi dua bulan terakhir. ’’Padahal, konstruksi sudah berjalan dari awal. Kami tidak akan tinggal diam, bakal kami siapkan alternatif pintu masuk ke arena,’’ tuturnya.
Sebelumnya, Istora hanya digunakan untuk venue bulu tangkis. Karena itu, infrastruktur renovasi bangunan juga merujuk pada arena bulu tangkis. Lantas, bagaimana dengan changing room alias kamar ganti? Dibutuhkan waktu yang lama untuk merenovasi ruang ganti secara keseluruhan.
Egie mengungkapkan, timnya juga menyiapkan ruangan portabel yang juga dilengkapi dengan ruang bilas portabel. ’’Yang paling gampang memang portabel. Sebab, waktunya juga semakin mepet,’’ katanya.
Untuk venue yang lain, sudah tidak ada kendala serius. Kolam renang Senayan, misalnya, tengah menanti proses sertifikasi dari FINA (federasi renang dunia). ’’Yang paling krusial setelah ini adalah perawatan. Jangan sampai mangkrak setelah Asian Games,’’ ujar Anggoro Putra, PPK kolam renang Senayan. (nap/c18/ady)