Marquez Tak Membalap untuk Posisi 11
VALENCIA – Pada MotoGP Malaysia Minggu lalu (29/10), juara bertahan Marc Marquez mengakui sebenarnya bisa memaksakan diri untuk memenangi balapan. Namun, dia memilih membalap dengan gaya konservatif atau ’’main aman’’.
Alasannya, risiko terjatuh di trek basah juga sangat besar. Dengan kendali ada di tangan dan keunggulan poin di klasemen cukup jauh, Marquez sangat mungkin membalap seperti di Sepang dalam seri terakhir pada MotoGP Valencia nanti.
Marquez finis di posisi keempat GP Malaysia. Sebenarnya, dia bisa mengunci gelar juara dunia keempat di Sepang andai saja bisa finis runner-up. Namun, dalam kondisi trek basah, Marquez lebih memikirkan gelar juara dibandingkan hasil bagus. Dia memutuskan untuk bermain jangka panjang. Mengulur pertarungan perebutan gelar juara dunia sampai di seri terakhir.
Keputusan itu memiliki risiko lebih kecil. Sebab, jika memaksakan finis runner-up di Malaysia, tapi mengalami kecelakaan dan gagal finis, keunggulan poin- nya bakal terkepras signifikan. Dari 33 menjadi 8 poin. Sebab, di Sepang, rival terdekatnya, yakni bintang Ducati Andrea Dovizioso, menang dan meraih poin sempurna 25.
Langkah konservatif itu akan memudahkan misinya di Valencia. Marquez hanya butuh finis di posisi ke-11 untuk bisa mempertahankan gelar juara MotoGP-nya tahun lalu. Sementara itu, di pihak lawan, tidak ada pilihan lain kecuali menang di Valencia. Misi yang teramat berat bagi Dovi dan Ducati.
Bagi Marquez, jika motornya tidak bermasalah dan insiden kecelakaan tidak terjadi, finis di posisi ke-11 terlalu mudah. Asal tahu saja, sepanjang musim 2017, finis terburuk Marquez adalah di posisi keenam pada MotoGP Italia. Selain itu, finis keempat di Qatar dan Malaysia adalah dua hasil ’’buruk” di luar podium. Meski, Marquez juga tiga kali tidak finis musim ini. Artinya, seburuk-buruknya balapan Marquez, tidak akan sulit finis 10 besar. ’’Tapi, saya tidak akan membalap untuk finis ke-11,’’ ucapnya. (cak/c17/nur)