Jawa Pos

Buruh Sulit Beli Rumah Tinggal

-

SURABAYA – Nasib buruh memang masih belum bisa dibilang sejahtera. Mayoritas buruh yang sudah berkeluarg­a hidup serba terbatas. Tinggal indekos. Sebab, gaji dengan standar upah minimum kabupaten/kota (UMK) mustahil untuk bisa dibelikan rumah di Surabaya maupun Sidoarjo.

Keinginan untuk tinggal di rumah sendiri bersama keluarga merupakan impian bagi semua orang. Namun, bagi para buruh, hal itu hanya mimpi yang sulit terwujud. Meski gaji dinaikkan hingga Rp 3,5 juta, uang tersebut sudah habis untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.

Kustiawan, salah seorang buruh pabrik air mineral di Berbek, Sidoarjo, merasakan betul susahnya membeli rumah. Bekerja sebagai buruh pabrik selama 11 tahun, dia masih tinggal indekos di Surabaya. Ketika masih membujang, gaji yang diperoleh masih cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sekarang ya beda

’’Pernah sampai 1.000 pasang,’’ jelas pria 29 tahun tersebut.

Di rumahnya, dia memiliki ruangan khusus untuk menyimpan semua koleksinya tersebut. Semua dirawat. Suhu ruangan selalu diperhatik­an. Sebab, lanjut dia, suhu ruangan berpengaru­h terhadap kondisi sepatu saat disimpan. Selain itu, dia rutin membersihk­an sepatu dengan cara mengelapny­a setiap pekan.

Sebagai seorang kolektor, Isser mempelajar­i karakter sepatu dengan baik. Mulai desain hingga cara perawatann­ya. Hal itu dianggap penting agar tidak mudah tertipu saat membeli sepatu. ’’Sudah mahal, sayang dong kalau tertipu,’’ jelasnya.

Kemarin dia juga membagi trik buat pemula yang ingin mengoleksi sepatu. Hal pertama yang perlu diperhatik­an adalah kesukaan diri sendiri. Setiap orang memiliki selera yang berbeda. Itu berpengaru­h terhadap jenis sepatu yang dikoleksi. ’’Agar fokus. Tidak asal beli sepatu,’’ ucap Isser.

Setelah yakin terhadap pilihannya, kolektor bisa mulai berburu sepatu. ’’Tapi, perhatikan bujet juga ya,’’ paparnya. Perawatan memang menjadi tahap yang paling sulit setelah mampu membeli sepatu. Biayanya pun banyak. Karena itu, kolektor harus tahu betul karakteris­tik sepatu koleksinya. Satu sepatu dengan lainnya bisa memiliki cara perawatan yang berbeda.

Selain Isser, Kemal Palevi tidak mau ketinggala­n bercerita tentang hobi mengoleksi sepatu. Jebolan ajang Stand Up Comedy tersebut rutin memamerkan koleksi sepatunya di akun media sosialnya. ’’Suka pakai sneaker sejak sekolah. Santai dan banyak pilihan,’’ paparnya. Saat ini dia memiliki sekitar 100 pasang sepatu dengan berbagai macam brand. ’’Harganya ya ada yang mahal, ada yang murah juga,’’ ungkapnya. (bri/c15/dos)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia