Diingatkan Bahaya Merkuri, Ngaku Sehat-Sehat Saja
GRESIK – Penggunaan air raksa (merkuri) menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Meski demikian, warga Desa Dadapkuning, Kecamatan Cerme, mengaku tetap sehat-sehat saja. Padahal, puluhan tahun mereka bekerja sebagai pencari emas dari limbah perajin emas. Pakai merkuri sudah biasa.
Tim Sapu Bersih (Saber) Pemberantasan Penggunaan Merkuri Polres Gresik mengingatkan lagi warga akan bahaya logam berat tersebut kemarin (3/11). Hadir dalam sosialisasi di mapolres Kepala Desa Dadapkuning Saikun dan perwakilan perajin emas.
Saikun mengungkapkan, ada sekitar 40 kepala keluarga (KK) warganya yang mencari nafkah dengan mengolah limbah perajin perhiasan di Desa Giri, Kebomas. Mereka menggantungkan hidup dari pemurnian emas dengan zat kimia berbahaya itu. Selama ini tidak ada warga yang meninggal karena teracuni merkuri. ”Sebelum jadi Kades, saya juga mengolah limbah dari Giri itu dengan merkuri. Saya tidak pernah sakit,” tegasnya.
Usman, perajin emas di Desa Suci, Kebomas, berpendapat senada dengan Saikun. Dia mengaku sudah 25 tahun menjadi perajin perhiasan dan bersentuhan dengan air raksa. Tidak pernah keracunan. ” Tidak ada yang kena kanker. Saya sehat juga,” ucapnya.
Kabagops Polres Gresik Kompol Nurhalim menjelaskan, pemakaian merkuri tidak berdampak langsung. Tapi, bisa menimpa anak cucu kelak. Nurhalim akan menggajak dinas kesehatan untuk melakukan tes darah kepada warga yang bekerja menggunakan merkuri itu.( yad/c10/roz)