Selanjutnya ke Superseries
Wahyu/Ade Juara di Macau Open
MAKAU – Ganda putra Indonesia Wahyu Nayaka/Ade Yusuf kembali ke jalur juara. Ganda putra pelapis di pelatnas itu memang baru kembali berpasangan dalam Thailand Masters pada Februari silam di Thailand Masters Grand Prix Gold (GPG). Seiring dengan berjalannya waktu, keduanya kembali menemukan ritme penampilan.
Kemarin (12/11) Wahyu/Ade menggamit gelar pada turnamen Macau Open GPG 2017 yang berlangsung di Tap Seac Multisport Pavilion, Makau. Mereka menggebuk pasangan Korea Selatan Kim Won-ho/ Seo Seung-jae, 21-13, 21-14. Wahyu/Ade hanya membutuhkan 36 menit untuk memastikan gelar kedua mereka di turnamen Grand Prix series pada musim 2017.
Sebelumnya, Wahyu/Ade mendulang prestasi terbaik dengan finis sebagai juara di Vietnam GP awal September lalu. Perlahan tapi pasti, performa pasangan yang masih menempati peringkat ke-61 dunia tersebut melesat. Sayang, dengan peringkatnya saat ini, Wahyu/Ade masih terbatas untuk tampil di seri turnamen superseries BWF.
Kemenangan yang mereka rengkuh di Macau Open 2017 sekaligus menjadi titik balik untuk meningkatkan peringkat BWF mereka. Penampilan cukup konsisten membawa Wahyu/Ade kembali ke performa yang solid. ”Kuncinya, kemarin mereka main tanpa beban, fokus dengan pola permainannya, dan konsisten,” terang Thomas Indratjaja, salah seorang pelatih ganda putra pelatnas, dalam pesan singkat kepada Jawa Pos tadi malam (12/11).
Berikutnya, pasangan yang berpartner sejak 2013 akan turun di Korea Masters akhir bulan ini. Mereka tetap berupaya tampil dengan konsistensi penuh. Tujuannya, tahun depan mereka punya lebih banyak kesempatan untuk turun di pentas superseries.
Sementara itu, tunggal putra Indonesia Ihsan Maulana Mustofa gagal memenuhi ekspektasi. Saat tampil di final, dia tak berdaya menghadapi Kento Momota dari Jepang. Ihsan kalah dua game langsung, 16-21, 10-21. Hasil tersebut memperpanjang rekor kekalahan Ihsan dari Kento. Sebelumnya, dia kalah ketika membela Indonesia di pentas Badminton Asia Team Championship 2016.
Pelatih tunggal putra Indonesia Hendry Saputra menyebutkan, kekalahan tersebut menyisakan catatan penting buat timnya. ” Yang penting muncul percaya diri dulu, nanti diperbaiki lagi. Sebab, Ihsan baru saja lepas dari cedera,” ujarnya. (nap/c16/ady)