Penyandang Disabilitas Tembus Lima Besar
SURABAYA – Lebih dari 500 penghobi tembak beradu kebolehan di lapangan tembak FX Soepramono, Bumi Marinir Karang Pilang, kemarin k (12/11). Mereka mengikuti lomba menembak dalam rangka HUT Ke-72 Marinir. Dari ratusan peserta tersebut, ada Yengyi, penyandang cacat yang tampil di kelas benchrest 25 meter WRABF.
Yengyi berasal dari Jombang. Dia tergabung dalam klub menembak Peshoc. Di kelas yang diikuti, Yengyi menduduki peringkat kelima nasional. Padahal, dia hanya memiliki satu tangan kiri dan satu kaki kanan. ’’Ini kali ketiga saya ikut event,’’ katanya.
Dia mengaku belum lama terjun di ajang penembak profesional. Sebelumnya, Yengyi merupakan penembak angin bersama kawankawan di kampungnya. ’’Hobi menembak sudah ada sejak kecil,’’ ujarnya
Ketepatannya dalam menembak membuat banyak penghobi tembak asal Jombang mengajaknya terjun ke event profesional. Yengyi pun mencoba. Di awal kontes, dia sudah mampu mendapat nomor. Keterbatasan fisik tidak membuatnya lemah. Yengyi beberapa kali menjadi juara.
Panitia Penyelenggara Sertu (Lis) Satria Adenata Negara mendampingi Yengyi selama lomba berlangsung. Keterbatasan fisik membuat Yengyi harus menembak dengan cara kidal. Padahal, senapan angin yang ada tidak di- setting untuk penembak kidal. ’’Karena itu, dia butuh rekan yang bertugas menempatkan amunisi dan mengokang senjata,’’ ucapnya.
Bidikan Yengyi tergolong luar biasa. Dia mampu membidik papan sasaran yang berjarak 25 meter. Kemampuan tersebut membuat Yengyi mampu duduk sejajar dengan penghobi dan penembak profesional.
Satria menuturkan, Yengyi tidak mendapat perlakuan khusus. Dia mengikuti aturan berstandar internasional. Panitia tidak memberi toleransi apa pun. Keterbatasan fisik tidak berpengaruh apa pun. ’’Kalau dia masuk 5 besar nasional, itu murni karena kemampuannya,’’ ujarnya.
Event tersebut berskala internasional. Peserta berasal dari seluruh Indonesia. Misalnya, Aceh, Jakarta, Jogjakarta, Kalimantan Timur, dan beberapa daerah lainnya. Kelas yang dilombakan pun beragam. Yakni, airsoft gun, senapan angin untuk umum dan pelajar, pistol, sniper, dan senapan panjang.
Wakil Komandan Pasmar 1 Kolonel (Mar) Siswoto menjelaskan bahwa event itu bertujuan mewadahi penghobi dan penembak profesional. Banyak orang yang memiliki potensi. Mereka membutuhkan tempat untuk mengasah kemampuan. ’’Pada hari jadi yang ke-72, kami memfasilitasi mereka dalam bentuk lomba,’’ katanya. (riq/c20/ano)