Jawa Pos

Heboh Kabar Penjualan Bandara Soetta

Pemerintah tidak berencana m menjual Bandara Soekarno-Hatta. Yang benar, ada pihak swasta ya yang mengajukan diri menjadi mitra m kerja sama d dengan Angkasa Pura II karena pertumbuha­n jumlah p penumpang yang sangat bagus.

-

MISINFORMA­SI sedang melanda sejumlah netizen tanah air. Terutama mereka yang memang memiliki pandangan politik yang tidak sejalan dengan rezim saat ini. Misinforma­si itu terkait dengan rencana kerja sama pengelolaa­n Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dengan pihak swasta.

Banyak netizen yang salah memahami rencana kebijakan pemerintah di atas. Mereka mengira pemerintah berencana menjual Bandara SoekarnoHa­tta kepada pihak asing. ’’Bandara dijual…Tol dijual… Nggak sekalian tuh gedung DPR dan Istana Negara dijual…’’. Begitu isi status Facebook yang diunggah Risdyanto Kurniawan pada 10 November lalu.

Entah misinforma­si tersebut bermula dari mana. Mungkin dari pemberitaa­n salah satu televisi swasta nasional. Sebab, beberapa

netizen yang mengalami misinforma­si menyertaka­n link video atau screenshot berisi berita dari stasiun televisi tersebut.

Rizal Ramli pun sempat larut dalam kesimpangs­iuran berita penjualan Bandara SoekarnoHa­tta. Dia beberapa kali memposting status di Twitter menanggapi berita penjualan Bandara Soetta. Salah satu kicauannya diunggah pada 11 November.

Dia mengungkap­kan, pada 2002 Megawati pernah berencana menjual Bandara Soekarno-Hatta. Namun, ketika itu Rizal menyuaraka­n penolakan. ’’Saya umumkan,k silakanlk jual l bagian Soekarno saja. Hatta jangan! Batal,’’ tulis mantan menteri koordinato­r bidang kemaritima­n tersebut.

Pada 12 November lalu, Rizal juga mem- posting status lagi. Bunyinya, ’’Soekarno-Hatta adalah bandara paling menguntung­kan, paling cash-rich. Kok malah mau diswastaka­n. Cara berpikir keblinger dan konyol. Menyedihka­n. Ternyata Nawacita & Trisakti hanya jadi slogan, bukan referensi kebijakan. Semakin menjauhkan diri dari cita2 kemerdekaa­n’’.

Dua status itu di- retweet ribuan kali oleh netizen. Pada hari yang sama, Rizal kembali memposting status di Twitter. Kali ini tampaknya dia mengklarif­ikasi isu yang keliru. ’’Barusan Menteri Perhubunga­n Budi Karya WA saya bahwa Bandara Soetta tidak akan dijual. Ide-ide lain sedang dibahas. Saya ucapkan thanks dan katakan, ’Marwah NKRI perlu dijaga. Thanks Mas Budi’’’.

Lewat akun Twitter- nya, Menhub Budi Karya mengomenta­ri kicauan Rizal Ramli. Dia meretweet kicauan Rizal sembari menyisipka­n kutipan. ’’ Terima kasih Pak RR. Sekali lagi tidak pernah ada ide untuk menjual aset-aset perhubunga­n. Kita selalu bekerja keras menjaga mar wah dan kedaulatan ekonomi bangsa’’.

Agar informasi itu lebih jelas, Jawa Pos menghubung­i Komisaris Utama PT Angkasa Pura II Rhenald Kasali. Melalui sambungan telepon, Rhenald menegaskan bahwa kabar tentang penjualan Bandara Soetta merupakan hoax. ’’Terima kasih Jawa Pos telah membantu meluruskan hal ini. Kami tak berencana menjual. Itu hoax banget,’’ katanya.

Menurut dia, yang benar justru pihak swasta mengajukan diri menjadi mitra kerja sama dengan Angkasa Pura II karena pertumbuha­n jumlah penumpang yang sangat bagus. ’’Yang bersedia menjadi mitra itu bukan hanya swasta asing, tapi juga swasta dalam negeri,’’ jelasnya.

Rhenald mencontohk­an, ada sebuah perusahaan yang ingin bekerja sama mengelola kargo bandara. ’’ Kita juga akan lihat dulu sesuai atau tidak dengan rencana strate gis kita. Lalu, bagaimana pendanaan dan pola kerja samanya,’’ ujarnya. ( gun/ eko/ c14/ fat)

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia