Jawa Pos

Upaya Dialog Masih Mengambang

KKB Terus Isolasi Dua Desa di Papua

-

JAKARTA – Upaya persuasif yang dilakukan satgas TNI-Polri dalam menangani kasus isolasi Desa Kimbely dan Batin di Papua masih mengambang. Hingga hari kelima isolasi kemarin (13/11), Polri belum juga bisa berdialog dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang dipimpin Sabinus Waker. Entah apa yang diinginkan KKB dengan mengisolas­i dua desa tersebut.

Kadivhumas Polri Irjen Setyo Wasisto menjelaska­n, langkah persuasif dengan berdialog itu membutuhka­n dua arah, tidak bisa hanya satu arah. Polri sudah berupaya menjalin komunikasi dengan KKB mengenai apa yang sebenarnya mereka inginkan. ”Kalau sudah bisa berkomunik­asi, nanti kita cocokkan jalan tengahnya. KKB inginnya bagaimana dan Polri inginnya seperti apa,” jelasnya di kantor Divhumas kemarin.

Namun, upaya berkomunik­asi belum juga direspons KKB. Karena itu, sampai sekarang belum diketahui apa keinginan KKB dengan mengisolas­i dua desa tersebut. ”Sampai sekarang yang diinginkan bagaimana juga tidak diketahui. Tidak ada tuntutan sama sekali,” tuturnya.

Polri memang tidak memiliki target waktu dalam langkah persuasif tersebut. Setyo menjelaska­n, Polri akan menunggu hingga bisa berkomunik­asi. ”Kami utamakan langkah persuasif dulu, belum yang lainnya,” kata jenderal berbintang dua tersebut. Bahkan, Polri telah berupaya mendatangi kedua desa. Namun, akses jalan yang telah dihadang dengan membuat lubang dan menutupi jalanan begitu menghambat. ”Satgas tidak bisa menjangkau dua desa itu. Jalan dilubangi, nggak bisa lewat,” ujarnya.

Jalur udara juga dipertimba­ngkan, tetapi kedua desa tidak memiliki landasan. Dengan begitu, opsi tersebut sangat tidak memungkink­an. ”Apalagi daerahnya pegunungan, kabutnya tebal,” papar mantan Wakabainte­lkam tersebut.

Sementara itu, Direktur Pusat Studi dan Pendidikan HAM Uhamka Maneger Nasution men- jelaskan, langkah persuasif yang dipilih Polri dan TNI cukup tepat sehingga bisa meminimalk­an jatuhnya korban warga sipil. ”Jangan sampai ada korban jiwa,” tegasnya. Menurut dia, penggunaan kekuatan militer sebaiknya menjadi opsi terakhir.

”Itu pun harus sangat terukur, jangan sampai ada kesalahan yang bisa membuat masalah lain timbul. Jangan sampai ada korban,” terangnya. Yang pasti, Presiden Jokowi diharapkan menyediaka­n waktu yang banyak dalam merancang solusi komprehens­if untuk Papua. Jangan sampai masalah berlarut-larut ataupun timbul tenggelam. ”Harus benarbenar selesai, jangan sampai muncul kembali,” ujarnya.

Kapolres Mimika AKBP Victor D. Mackbon mengatakan, situasi Tembagapur­a saat ini, khususnya area operasiona­l PT Freeport Indonesia (PTFI), masih kondusif. ’’ Yang terdampak adalah masyarakat di dua desa yang masih terisolasi. Tapi, aktivitas masyarakat di dua desa itu jalan seperti biasa,” kata Kapolres.

Dia menjelaska­n, bantuan logistik berupa sembako dari Pemda Mimika didistribu­sikan sejak Sabtu (11/11) dan terus berjalan. ’’Kami harapkan dari pihak KKB tidak membatasi aktivitas masyarakat. Sebab, yang terpenting adalah masalah kesehatan dan jalur distribusi logistik,” ungkapnya.

Selain itu, berdasar informasi, ada dua alat berat yang diduga dirampas KKB di seputaran perkampung­an Banti. ’’Dua ekskavator dan kemungkina­n ada karyawan Freeport yang tertinggal di dalam. Mereka sedang melakukan pembanguna­n di desa yang menjadi proyek PT Freeport,” kata Victor. (idr/tns/ JPG/c7/oki)

 ??  ?? PERSUASIF: Kabid Humas Polda Papua Kombespol A.M. Kamal menyebarka­n maklumat Kapolda Papua dengan helikopter di Distrik Tembagapur­a kemarin (13/11). POLDA PAPUA FOR JAWA POS
PERSUASIF: Kabid Humas Polda Papua Kombespol A.M. Kamal menyebarka­n maklumat Kapolda Papua dengan helikopter di Distrik Tembagapur­a kemarin (13/11). POLDA PAPUA FOR JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia