Indonesia-Jepang Bangun Pelabuhan Patimban
JAKARTA – Indonesia dan Jepang meneken kerja sama pembangunan dua proyek dengan pinjaman yen senilai maksimum JPY 127 miliar atau sekitar Rp 15 triliun. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendanai proyek pembangunan Pelabuhan Patimban tahap I yang dilengkapi terminal peti kemas dan terminal kendaraan di Kabupaten Subang, Jawa Barat, senilai Rp 14 triliun. Pinjaman itu juga digunakan untuk pembangunan dan pembenahan fasilitas pendidikan, riset, dan kejuruan di Universitas Gadjah Mada (UGM) sebesar Rp 900 miliar.
Perwakilan JICA di Indonesia Tomoyuki Kawabata menjelaskan, biaya keseluruhan untuk membangun Pelabuhan Patimban tahap 1 mencapai JPY 144 miliar atau sekitar Rp 17 triliun. Pihak Jepang, melalui JICA, akan menggelontorkan pinjaman JPY 118 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. ’’Nilai pinjamannya 83 persen dari biaya keseluruhan proyek. Untuk pengadaan tanah dan pajak tidak jadi objek pinjaman. Pihak Indonesia yang akan membiayainya,’’ terang Kawabata di Kedubes Jepang kemarin.
Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kozo Honsei menerangkan, saat ini proses sudah memasuki tahap penyiapan financial closing. Dalam waktu dekat, pihak JICA dan Kementerian Keuangan menandatangani long agreement. Terkait operator pelabuhan, berdasar kesepakatan, Indonesia memiliki share 51 persen dan Jepang 49 persen. Dari 51 persen itu, Indonesia membaginya menjadi dua. Yakni, 25 persen untuk BUMN dan 26 persen untuk swasta.
Sementara itu, melalui proyek pembangunan riset UGM, pihaknya ingin berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pengembangan industri. (and/byu/c17/oki)