Server Bermasalah, Siswa Gagal Login
SURABAYA – Simulasi ujian nasional berbasis komputer (UNBK) berlangsung mulai kemarin (13/11). Pada simulasi hari pertama itu, beragam permasalahan muncul di sekolah. Terutama dalam hal jaringan.
Hal itu terjadi di SMAN 10. Sesi pertama yang dijadwalkan berlangsung pada pukul 07.30 diundur menjadi pukul 08.00. Rupanya, server masih belum siap sesuai jadwal tersebut. Padahal, para teknisi menyiapkan server sejak pukul 06.30.
Sebetulnya pada pelaksanaan sesi pertama hampir tidak ada kendala. Sayangnya, karena cuaca buruk, jaringan terputus. Tiga server tiba-tiba mati. Padahal, para siswa hampir menuntaskan dua jam pengerjaan soal. Tepatnya pada 30 menit terakhir
Beruntung, para teknisi sigap dan memulai simulasi lagi.
Namun, tidak semua siswa bisa kembali ke akun masing-masing. Ada beberapa siswa yang mengalami masalah login. Padahal, pihak teknisi sudah mengatur ulang sistem server.
Hal itu diungkapkan Kepala Proktor SMAN 10 Ali Gufron. Pihaknya telah berusaha mengatasi kesalahan login tersebut. Namun, tak berhasil. ’’ Keluar peringatan bahwa username yang bersangkutan sudah login di mesin lain,” jelasnya.
Padahal, siswa tersebut masih berada dalam satu komputer klien yang sama. Permasalahan itu tidak bisa diatasi Ali. ’’ Itu contoh teknis yang asalnya dari server pusat,” ungkapnya. Siswa terpaksa tidak bisa menuntaskan simulasinya.
Di sesi kedua, gangguan login juga dialami murid. Salah seorang adalah Tasya Amelia Ananta. Baru memulai login, sistem mengalami gangguan. Tampilan di layar sama persis dengan gangguan pada sesi pertama. Tasya sama sekali belum mengerjakan soal. Siswa kelas XII IPA itu pun tidak bisa mencoba simulasi untuk mata pelajaran bahasa Indonesia dan matematika. ’’ Ya semoga besok nggak gini lagi,” ucapnya.
Memang, pihak sekolah telah melakukan persiapan sebaik-baiknya. Namun, gangguan teknis tidak bisa dihindarkan. Hal itu, menurut Kepala SMAN 10 Nurseno, menjadi bahan evaluasi bersama.
Selain untuk menguji kekuatan server pusat, simulasi tersebut bertujuan mengecek sarana milik sekolah. Rupanya, fasilitas sekolah tidak mengalami kendala apa pun. Di lima ruangan yang ada, semua komputer tidak mengalami masalah. ’’ Sekaligus latihan menyiapkan para teknisi dalam mengatasi kendala yang ada,” ungkapnya.
Perihal kondisi cuaca, pihaknya memang tidak bisa mengelak. Namun, saat UNBK nanti, Seno menyiapkan genset untuk mengantisipasi listrik mati. ’’ Kami tidak mau gambling, genset nanti harus ada,” katanya. Untuk simulasi, pihaknya belum mengupayakannya. Sebab, siswa hanya perlu kenal dan terbiasa dengan sistem pelaksanaan UNBK.
Hal serupa terjadi di SMAN 1. Namun, simulasi bisa berlangsung tepat waktu. Yakni, pada pukul 07.30. ’’ Beruntung, tidak ada kendala apa pun,” ujar Tri Widodo, kepala proktor SMAN 1.
Dalam simulasi itu, pihaknya menyiapkan 96 unit komputer. Ada tiga ruang kelas yang disediakan untuk total 268 siswa.
Di tempat lain, kendala login juga terjadi. Itu dialami satu siswa. Padahal, jaringan tidak mengalami gangguan. ’’ Tiba-tiba logout sendiri, terus pas login gak bisa lagi,” ujarnya.
Karena gangguan terjadi pada server pusat, Tri tidak khawatir. Pihaknya langsung menghubungi pihak pusat untuk melaporkan hal tersebut. ’’ Semoga besok tidak terjadi lagi,” katanya.
Meskipun mendapat jatah waktu dua jam untuk 40 soal, para siswa boleh selesai lebih cepat. Apalagi, hasil simulasi memang tidak menjadi titik berat. Yang terpenting, sekolah mampu mengukur kekuatan jaringan.
Tak heran, banyak siswa yang tuntas lebih cepat. Misalnya, Nanda Farhana. Siswi kelas XII IPA itu mengaku tak menemukan kendala apa pun saat mengerjakan. ’’ Sudah bisa login- nya. Lancar,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Johanes Mardijono mengatakan, simulasi terbagi dalam tiga sesi. Setiap sesi berlangsung selama dua jam. Jadwal pelaksanaan tidak mundur. Sebab, sekolah mendapat jatah waktu tersambung dengan server hingga pukul 16.00.
Johanes menambahkan bahwa simulasi memang menjadi sarana agar anak familier dengan sistem UNBK. Pihaknya berharap siswa tetap memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berlatih. ’’ Tapi, yang utama memang mereka terbiasa dulu dengan sistem agar nanti tidak canggung,” ungkapnya. Karena itu, pada pelaksanaan simulasi hari ini dan besok, pihaknya berharap tidak ada kendala teknis.
Tidak berbeda dengan SMAN 16. Waka Kurikulum SMAN 16 Ridwan mengatakan, secara umum, pelaksanaan simulasi UNBK hari pertama berjalan lancar. Sebanyak 270 siswa kelas XII ikut serta dalam simulasi yang terbagi atas tiga sesi.
Meski begitu, sejumlah kendala memang ditemui. Di antaranya, permasalahan pada server. Dia mengatakan, pada sesi pertama, ada dua server yang bermasalah secara teknis. Kondisi itu pun sempat membuat siswa panik. Pada sesi kedua juga ada satu server yang bermasalah. Namun, permasalahan tersebut bisa teratasi pada sesi ketiga. ” Semua server sudah bisa semua,” ujarnya.
SMAN 16 menggunakan empat server yang terbagi dalam lima ruangan. Satu server di antaranya dimanfaatkan untuk dua ruangan. Simulasi hari pertama memang dilaksanakan untuk uji coba. ” Termasuk untuk memastikan servernya. Besok (hari ini, Red) kita sudah siap,” jelasnya. (kik/puj/c7/dos)