Jawa Pos

Cek Kesehatan Dewan, Deteksi Gangguan Ginjal

-

SIDOARJO – Ketua Komisi C DPRD Abdillah Nasih masuk ke sebuah bilik kecil berukuran 2 x 2 meter. Kain biru menjadi dinding yang mengelilin­ginya. Di dalamnya sudah tersedia tempat tidur.

Masuk ke bilik, Nasih langsung disambut perempuan berpakaian serbaputih. Namanya Wanda Nevi, seorang perawat. Dia mempersila­kan politikus PKB itu untuk berbaring sembari bertanya apakah mempunyai riwayat darah tinggi dan asma.

’’ Tidak ada,’’ jawab politikus PKB itu singkat. Meski sudah mendapat jawaban, Wanda tidak lantas percaya. Dengan menggunaka­n alat electrocar­diogram (ECG), Wanda memeriksa bagian perut Nasih. ’’ Kondisinya bagus, Pak,’’ katanya.

Sekretaris Komisi A Saiful Maali juga menjalani rangkaian pemeriksaa­n. Setelah cek darah dan urine, Saiful masuk ke ruang pemeriksaa­n USG. Di sana dokter Iriawati Sprad sudah menunggu untuk memeriksa kondisi organ dalam. Mulai jantung, pankreas, ginjal, sampai hati.

Lewat layar monitor, Iriawati mengamati satu per satu kondisi ’’ jeroan’’ Saiful. ’’ Ginjal kiri ada sedikit kristal. Banyak minum air putih ya, Pak,’’ ujar Iriawati.

Kondisi serupa dialami anggota Komisi B Khulaim Junaedi dan Wakil Ketua DPRD Emir Firdaus. Mereka terdeteksi mengalami gangguan ginjal. ’’ Ada batu biru kecil di ginjal,’’ tutur Khulaim.

Ya, kemarin (13/11) 50 anggota DPRD Sidoarjo menjalani tes kesehatan. Pemeriksaa­nnya komplet. Mulai tes darah, USG, rontgen, rekam jantung, sampai pemeriksaa­n fisik. Dari hasil pemeriksaa­n, ma- yoritas anggota DPRD Sidoarjo memang tergolong sehat. Namun, tidak sedikit yang terdeteksi menderita batu ginjal.

Wakil Ketua DPRD Taufik Hidayat Tri Yudono menyatakan, pengecekan kesehatan tersebut dilang- sungkan rutin setiap tahun. Kegiatan tersebut sangat penting. Apalagi, aktivitas dewan sangat padat. ’’ Belum lagi kunjungan kerja dan reses,’’ jelas pria yang memiliki klinik kesehatan tersebut. (aph/c15/pri)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia