Arif Rahman Resmi Jabat Pangdam V/Brawijaya
KSAD Tegaskan Prajurit TNI Tidak Boleh Terlibat Politik Praktis
JAKARTA – Mutasi jabatan beberapa perwira tinggi TNI-AD menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun depan turut menjadi perhatian Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono. Pucuk pimpinan matra darat itu menegaskan bahwa seluruh prajurit TNI tidak boleh terlibat dalam politik praktis. Termasuk TNI-AD. Seluruhnya harus netral alias tidak condong kepada calon kepala daerah mana pun.
Menurut Mulyono, hal itu sesuai dengan amanat yang terkandung dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI). ”Saya ingin tegaskan agar sikap netralitas dan memegang teguh ketentuan demokrasi harus dijunjung tinggi,” ungkap dia di sela-sela agenda serah terima jabatan (sertijab) sepuluh perwira matra darat kemarin (14/11). Dia tidak ingin ada satu pun prajurit atau satuan di bawah naungan TNI-AD yang terlibat politik praktis.
Jenderal TNI kelahiran Boyolali, Jawa Tengah, tersebut menyampai kan bahwa TNI hanya mengenal politik negara. Karena itu, dia mewanti-wanti seluruh perwira yang secara resmi menduduki jabatan baru di matra darat mulai kemarin tidak bersentuhan dan menjauh dari politik praktis.
”Jangan biarkan prajurit kita, baik perseorangan maupun satuan, terpengaruh atau dimanfaatkan untuk kepentingan politik praktis,” perintah Mulyono.
Sesuai dengan Surat Keputusan Panglima TNI No Kep/836/X/2017 yang diterbitkan akhir bulan lalu, tidak kurang dari 50 perwira tinggi (pati) TNI-AD dimutasi. Sepuluh di antaranya turut serta dalam sertijab kemarin. Termasuk mantan Gubernur Akademi Militer (Akmil) Mayjen TNI Arif Rahman yang ditunjuk menjadi Pangdam V/Brawijaya. Kemarin sertijab Arif dengan Mayjen TNI Kustanto disaksikan langsung oleh KSAD.
Selain Arif, KSAD menyaksikan sertijab Pangdam III/Siliwangi dari Mayjen TNI Herindra kepada Mayjen TNI Doni Monardo, Pangdam IV/Diponegoro dari Mayjen TNI Tatang Sulaiman kepada Mayjen TNI Wuryanto, serta Pangdam XVI/Pattimura dari Mayjen TNI Doni Monardo kepada Mayjen TNI Suko Pranoto. Ke mudian, posisi Danpuspenerbad yang ditinggalkan Suko diserahterimakan kepada Brigjen TNI Besar Harto Karyawan.
Dalam kesempatan yang sama, KSAD turut menyaksikan sertijab gubernur Akmil, Danpusterad, Aspam KSAD, Aster KSAD, dan Danpusintelad. Mulyono mengatakan, mutasi jabatan jajaran TNI-AD merupakan bagian dari sistem pembinaan organisasi yang dilakukan TNI. Tujuannya, memajukan TNI sebagai angkatan bersenjata yang dapat diandalkan. Sebab, tantangan ke depan semakin berat.
Kepada seluruh Pangdam yang baru melaksanakan sertijab, Mulyono meminta mereka meningkatkan kewaspadaan di wilayah masing-masing. Khususnya dari berbagai gangguan yang dapat mengancam kedaulatan serta keutuhan NKRI.
”Saya minta untuk meningkatkan kewaspadaan di kota masingmasing dalam mengelola potensi konflik yang mungkin terjadi,” pinta dia. Apalagi menjelang pilkada serentak pada 2018 yang disusul pemilihan presiden (pilpres) pada 2019. ( syn/c7/diq)