Jawa Pos

Program Double Track untuk SMA Swasta

-

SURABAYA – Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim terus menggodok program SMA double track. Melalui program tersebut, ke depan lulusan SMA tidak hanya dibekali keahlian intelektua­l, tetapi juga keterampil­an vokasional. Pada masa awal, program tersebut diperuntuk­kan sekolah swasta.

Kepala Dispendik Jatim Saiful Rachman mengatakan bahwa program SMA double track akan diberlakuk­an di sekolah yang sebagian besar siswanya berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah.

Langkah pembentuka­n SMA double track itu dianggap penting untuk menjembata­ni tingkat penganggur­an yang selama ini cukup tinggi. Khususnya bagi siswa lulusan SMA yang tidak bisa melanjutka­n ke perguruan tinggi. ”Sebenarnya lulusan SMA harus melanjutka­n ke perguruan tinggi

Tapi, realitasny­a memang tidak seluruh lulusan SMA bisa melanjutka­n,” kata Saiful setelah memberikan sambutan dalam rapat koordinasi dan sinkronisa­si program kepala SMA swasta seJatim kemarin (14/11).

Di Jatim, saat ini angka partisipas­i kasar (APK) siswa yang bisa melanjutka­n ke perguruan tinggi baru mencapai 30 persen. Padahal, APK siswa di Jatim yang sudah berhasil melanjutka­n pendidikan ke jenjang menengah mencapai 80 persen.

Artinya, masih ada sekitar 50 persen lulusan SMK dan SMA yang tidak melanjutka­n ke perguruan tinggi. ”Nah, dari persentase tersebut, siswa dari jenjang SMA yang ingin dispendik bantu melalui program double track ini,” tuturnya.

Untuk pendirian SMA double track, Saiful mengatakan bahwa dispendik bersifat akomodatif. Sekolah yang akan mengusulka­n program keahlian. Dispendik hanya bertugas menilai apakah sekolah tersebut layak atau tidak menjalanka­n program SMA double track. Jika dinilai layak, sekolah bisa langsung menjalanka­n program keterampil­annya.

Program SMA double track tidak akan masuk ke sistem kurikulum. Seluruh praktik vokasional dilaksanak­an dalam koridor ekstrakuri­kuler. Dengan begitu, pelaksanaa­nnya tidak mengganggu sistem pembelajar­an yang telah ditentukan pusat.

Materi bisa diberikan di luar jam sekolah. Waktunya bisa Jumat sore atau Sabtu. Lamanya waktu praktik bisa disesuaika­n oleh sekolah. Praktik keterampil­an di SMA double track akan dilaksanak­an selama setahun.

Pada akhir pelatihan, siswa menjalani uji kompetensi. Setelah dinyatakan lulus, mereka diberi sertifikat keahlian yang telah dipilih. Meski membekali siswa praktik vokasional, Saiful mengatakan bahwa SMA double track tidak sama dengan SMK. Materi SMA double track dibuat sederhana dalam tataran praktik dasar sehingga tidak menyamai program keahlian di SMK yang sudah diajarkan secara mendalam. ” Skill- nya dengan anak SMK jelas jauh,” tuturnya.

Kepala SMA Hang Tuah 1 Surabaya Hadi Sukiyanto menyampaik­an, sekolahnya menjadi salah satu pilot project SMA double track di Jatim. Program keahlian yang diberikan SMA Hang Tuah 1 kepada siswa adalah seputar bidang keterampil­an perhotelan.

Keterampil­an tersebut diberikan dalam empat bidang kemampuan dasar. Yakni, kemampuan membuat makanan dan minuman, me nyajikan minuman, housekeepi­ng, dan bartender. Semua pelatihan tersebut diberikan selama setahun di kelas XI.

Pada semester pertama, siswa dibekali pelatihan untuk membuat dan menyajikan makanan. Untuk semester II, siswa diajari keteram pi lan bartender dan housekeepi­ng. ”Nah, di kelas XII, keterampil­an mereka akan diuji melalui uji kompetensi,” jelasnya.

Keterampil­an perhotelan tersebut diberikan di SMA Hang Tuah 1 sejak dua tahun lalu. Hal tersebut dilakukan setelah sekolah melihat komposisi lulusan yang tidak melanjutka­n ke perguruan tinggi cukup banyak. Sekitar 50 persen siswa SMA Hang Tuah 1 memilih bekerja.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Swasta se-Jatim itu mengatakan, saat ini tren SMA double track memang diminati banyak SMA. Terutama SMA di pinggiran yang mengingink­an mendapat materi keterampil­an. (elo/c7/git)

 ?? EDI SUSILO/JAWA POS ?? PIAWAI: Dari kiri, Dyah Ayu Mustika, Januarz Abdul, dan Ainul Rofik meracik minuman. Para siswa SMA Hang Tuah 1 itu mengikuti pameran SMA swasta se-Jatim di Hotel Mercure kemarin (14/11).
EDI SUSILO/JAWA POS PIAWAI: Dari kiri, Dyah Ayu Mustika, Januarz Abdul, dan Ainul Rofik meracik minuman. Para siswa SMA Hang Tuah 1 itu mengikuti pameran SMA swasta se-Jatim di Hotel Mercure kemarin (14/11).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia