Jawa Pos

Masuk Musim Tanam, Stok Pupuk Disorot

-

GRESIK – Sektor pertanian memasuki musim tanam ketiga. Saat ini, petani beramai-ramai berburu pupuk. Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mengintip stok pupuk di PT Petrokimia Gresik (PG) kemarin (14/11).

Sekretaris Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jatim Abdul Chalik menuturkan, kedatangan DPD tersebut merupakan dorongan masyarkat. Ada keluhan dari warga Duduksampe­yan pada tahun ini yang sulit mendapatka­n pupuk. Problem itu hanya terjadi saat memasuki musim tanam. ”Kami bersama anggota DPD ingin melihat gambaran mata rantai distribusi supaya bisa menjelaska­n ke petani,’’ kata Chalik di sela-sela diskusi dengan manajemen PG. Selain perwakilan PG, kegiatan di Wisma Kebomas itu dihadiri perwakilan Kementeria­n Pertanian dan Kementeria­n BUMN.

Menurut Chalik, keberadaan pupuk amat penting bagi petani karena berpengaru­h terhadap hasil panen. Wakil Ketua Komite II DPD Aji Muhamad Mirza Wardana menambahka­n, keluhan tidak hanya berasal dari petani di Gresik. Pihaknya banyak me- nerima masukan dari beberapa daerah. Bukan hanya pupuk subsidi, petani juga sulit mendapatka­n bahan penyubur yang dijual secara komersial. ’’Permasalah­an bisa terjadi di tingkat pengecer. Tapi, kami ingin mengetahui kronologi dari produsen,’’ ujarnya.

Direktur Keuangan PG Pardiman menuturkan, perusahaan­nya telah berupaya keras melakukan pengawasan. Kerja sama dilakukan dengan petugas keamanan.

Selain itu, distributo­r selalu die valuasi. ’’ Kami mendistrib­usikan pupuk sesuai peraturan yang terbit. Tidak dibenarkan untuk menambah atau mengurangi,’’ tuturnya.

Menurut Pardiman, sudah ada distributo­r yang dikenai sanksi. Berdasar informasi, ada lima distributo­r dan enam kios yang ditegur. Sebagian diberi sanksi berupa pencabutan wilayah distribusi. Saat ini, PG memiliki 156 distributo­r di Jatim. Jumlah pengecerny­a 6.396 kios. Distributo­r dan pengecer dipilih dan dipertimba­ngkan berdasar rekomendas­i pemerintah daerah.

Pardiman menyatakan, pihaknya terus berupaya mencarikan solusi. Salah satu kendalanya adalah tidak semua petani masuk kelompok. Karena itu, mereka sulit mendapatka­n pupuk. ’’Masih banyak petani penggarap/sewa yang belum mendapatka­n jatah subsidi karena tak masuk RDKK (rencana devinitif kebutuhan kelompok),” paparnya. ( hen/c21/dio)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia