Jawa Pos

KURANGI GULA, KURANGI RISIKO DIABETES!

- (tih/c19/wir)

MEMPERINGA­TI Hari Diabetes Sedunia yang jatuh pada 14 November adalah momentum untuk menyadari bahwa diabetes merupakan bahaya laten yang harus diwaspadai. Berdasar data Internatio­nal Diabetes Federation pada 2013, Indonesia merupakan negara ke-7 dengan populasi penderita diabetes terbesar di dunia.

Pada 2013, jumlah penderita diabetes di Indonesia yang berusia 20–79 tahun mencapai 8,5 juta jiwa. Hal tersebut cukup mengkhawat­irkan mengingat kesadaran masyarakat Indonesia terhadap bahaya konsumsi gula berlebih masih rendah.

Menurut pakar kesehatan dr Dewi Ema Anindia, diabetes tidak hanya disebabkan faktor keturunan, namun juga karena pola hidup konsumsi gula berlebih. ’’Diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan kadar gula dalam darah yang melebihi batas normal,’’ ujarnya.

Diabetes merupakan penyakit yang sangat jahat sehingga kerap dinamakan sebagai silent killer karena dapat mengakibat­kan berbagai komplikasi pada organ tubuh, kebutaan, sakit ginjal, bahkan sampai menyebabka­n amputasi dan kematian.

Dokter Dewi menambahka­n, kita hanya boleh mengonsums­i gula tidak lebih dari empat sendok makan per hari untuk terhindar dari risiko diabetes. Hanya, kita sering sulit sekali membatasi konsumsi gula karena indra perasa kita sudah terbiasa dengan makanan dan minuman manis. ’’Salah satunya adalah ketika kita membuat kopi, biasanya kopinya hanya satu sendok, tetapi gulanya dua sampai tiga sendok,’’ ujarnya.

Bahaya gula menjadi berlipat ganda karena gula juga dapat memberikan efek ’’ketagihan’’. Hal tersebut disebabkan karakter gula yang dapat memberikan efek menambah energi secara cepat, namun energi tersebut akan cepat hilang juga. ’’Setelah mengonsums­i gula, kita akan cepat kenyang, namun akan cepat lapar juga. Jadi, kita terpacu untuk mengonsums­i gula secara terus-menerus,’’ tuturnya.

Hidup sehat dapat dimulai dengan langkah mudah. Anda tidak perlu melakukan langkah ekstrem dan menyiksa diri dengan tidak mengonsums­i makanan manis sama sekali, namun dapat dimulai dengan hal sederhana. ’’Salah satunya dengan selalu memperhati­kan label pada makanan Anda,’’ sarannya.

Sangat banyak makanan yang mengandung gula tersembuny­i, misalnya nasi, roti, bahkan yoghurt dan jus buah yang tanpa kita sadari juga mengandung gula tinggi. Dengan memperhati­kan label pada makanan, kita dapat mengukur jumlah gula yang masuk ke tubuh sehingga tahu apakah kelebihan mengonsums­i gula atau tidak.

Hal sederhana lain yang dapat Anda lakukan adalah makan secara cerdas. ’’Bila Anda tidak mengetahui kandungan gula dalam makanan Anda, biasakan untuk mengonsums­i makanan dengan gula sedikit. Misalnya ketika Anda membuat kopi atau teh, gulanya jangan lebih dari satu sendok makan. Dengan demikian, Anda tidak perlu mengorbank­an indra perasa Anda,’’ sebutnya.

Kapal Api Less Sugar lewat kampanyeny­a, #guladikitl­ebihsehat, memberikan edukasi kepada konsumen bahwa hidup sehat dapat dimulai dari hal sederhana, salah satunya dengan mengurangi konsumsi gula pada kopi yang biasa dikonsumsi. Kapal Api Less Sugar merupakan salah satu inovasi dari Kapal Api untuk menjawab kebutuhan kopi berkualita­s yang berpadu sempurna dengan sedikit gula. Semangatka­n harimu dengan kopi hitam sedikit gula. Lebih sehat, rasa tetap enak #guladikitl­ebihsehat.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia