Jawa Pos

Urusan Nabrak Tiang Beralih ke Jual Aset

-

PERISTIWA tabrak tiang listrik yang ng mengakibat­kan Setya Novanto sakit lagi agi tak lepas dari bumbu-bumbu hoax. Salah ah satunya mengaitkan kejadian itu dengan an pelepasan status persero pada tiga peruusahaa­n tambang milik pemerintah.

Hoax tersebut disebarkan akun Twitter ter Grand Duke of Condet (@CondetWarr­iror). r). Pada 17 November 2017, akun itu memmpostin­g status yang berkaitan dengan an proses holding tiga perusahaan BUMN MN tambang. ”Saat kita ribut papa vs tiang ng listrik, PT Antam, PT Timah, dan PT Bukit Asam dihapus status perseronya.” a.” Begitu bunyi penggalan status akun un Grand Duke of Condet.

Status itu dilanjutka­n dengan kalimatatk­alimat bernada provokatif yang akhirnya ya jatuh pada tuduhan berbau fitnah. ”Rezim im bangsat. Lu jual BUMN, artinya lu khianati ati amanat Rakyat, Pancasila, dan UUD 45! Gaungkan hashtag #SaveBUMN,” lanjut ut status yang sama.

Status tersebut sebenarnya tidak salah ah kalau tidak disertai kalimat-kalimat at provokatif. Memang, status persero PT Antam, PT Timah, dan PT Bukit Asam m akan dihapus. Tapi, itu bukan berarti rti pemerintah menjual tiga BUMN tersebut. ut. Yang sebenarnya, saham pemerintah ah di tiga perusahaan itu beralih menjadi di saham PT Inalum. Saham PT Inalum m sendiri 100 persen dimiliki negara. Itu semua berkait an dengan rencana pembentuka­n induk usaha ( holding) BUMN pertambang­an.

Dari penelusura­n Jawa Pos, bukan hanya akun Grand Duke of Condet saja yang mem- posting hal serupa. Pada 18 November, akun Ratna Sarumpaet (@ RatnaSpaet) mem- posting hal yang sama. ”Stop ributin Setnov. Dia toh sudah KO. Sekarang mari ributkan kegagalan rezim @jokowi melindungi aset-aset negara. Yang segara akan dihapus status Persero 3 BUMN.” Begitu kicauan akun Ratna Sarumpaet di Twitter sambil membagikan foto fot bertulis PT Timah, PT Antam, dan PT Bukit Asam.

Sepertinya, S salah pengertian soal penghapusa­n pe status perseroan tiga perusahaan BUMN itu bermula dari berita di sejumlah media mainstream. Berita itu terkait rencana rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) tiga perusahaan tambang pada 29 November mendatang. Kementeria­n Kem BUMN pada 15 November memang mem mengeluark­an siaran pers terkait rencana RUPS-LB tersebut. Judul siaran persnya, ”Holding Tambang Sesuai Jadwal, Indonesia Siap Jadi Pemain Regional”. Di dalam rilisnya, Deputi Bidang Usaha Pertambang­an Industri Strategis dan Media Fajar Harry Sampurno menjelaska­n manfaat pembentuka­n induk usaha ( holding) dari BUMN pertambang­an.

Kebijakan itu diharapkan memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentinga­n dengan terciptany­a BUMN industri pertambang­an dengan skala usaha yang lebih besar, sehingga mampu bersaing dalam skala regional. Sinergi BUMN pertambang­an juga diharapkan mampu meningkatk­an efisiensi dan kekuatan finansial, sehingga memudahkan pengembang­an usaha khususnya di bidang hilirisasi.

Harry, sapaan Fajar Harry Sampurno, juga menjelaska­n rencana pelaksanaa­n RUPS-LB tiga perusahaan anggota holding pada 29 November 2017 mendatang. Agenda RUPS-LB itu bertujuan untuk melakukan perubahan anggaran dasar terkait beralihnya kepemilika­n mayoritas saham tiga perusahaan BUMN tambang. Dari semula milik pemerintah menjadi kepemilika­n PT Inalum (Persero). Nah, PT Inalum sendiri merupakan BUMN tambang yang seluruh sahamnya dimiliki negara.

”Meski berubah statusnya, ketiga anggota BUMN holding itu tetap diperlakuk­an sama dengan BUMN untuk hal-hal yang sifatnya strategis, sehingga negara tetap memiliki kontrol terhadap ketiga perusahaan itu. Baik secara langsung melalui saham dwiwarna maupun tidak langsung melalui PT Inalum yang 100 persen sahamnya dimiliki negara,” jelas Harry. Menurut dia, hal tersebut telah diatur dalam PP 72 Tahun 2016. (gun/eko/c17/fat)

 ??  ??
 ?? ILUSTRASI: CHIS/JAWA POS ??
ILUSTRASI: CHIS/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia