Jawa Pos

Usung Target Tinggi di Surabaya

-

SURABAYA – Pekik haus kemenangan digaungkan ratusan kader dan simpatisan dari DPC PDI Perjuangan Surabaya di Hotel V3 Surabaya Sabtu malam (18/11). Forum rapat koordinasi cabang (rakorcab) tersebut sekaligus menjadi langkah awal mesin pem en angan pasangan Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas di Jatim.

DPC PDIP Surabaya menargetka­n pasangan me rah- hijau itu meraup kemenangan di Surabaya hingga 90 persen. Dia optimistis PDIP bisa me me ra hkan Surabaya dengan kepengurus­an yang ada saat ini. Dilihat dari pengalaman sebelum nya, PDIP berhasil menang di Surabaya hingga 86 persen pada pilkada 2015 dan 65 persen pada Pileg 2014. ”Sudah waktunya kita menang. Pilgub tok sing gak tau menang,” ujar Ketua DPC PDIP Surabaya Whisnu Sakti Buana di hadapan ratusan simpatisan dan pasangan cagub-cawagub yang mereka usung

Dalam rakorcab tersebut, hadir pula pasangan calon yang mendapat sambutan meriah kader dan simpatisan. Tepat sebelum memberikan sambutan, sejumlah simpatisan di barisan depan mengangkat papan alfabet bertulisan Gus Ipul dan Anas.

Surabaya menjadi daerah ke-32 yang telah dikunjungi Anas dalam safari politiknya pasca pengumuman pasangan calon. Anas menilai Surabaya merupakan titik yang penting karena merupakan ibu kota Jatim dan kantong suara yang cukup besar untuk PDIP. Selain itu, Anas memang tengah menyasar pemilih milenial yang mayoritas ada di wilayah metropolit­an. Surabaya adalah salah satunya.

”Surabaya merupakan simpulnya anak muda, milenial. Harapan kita, Surabaya bisa menjadi pionir untuk menggerakk­an simpulsimp­ul PDIP di daerah lain,” ungkap Anas. Seperti pernah disampaika­n Anas dalam beberapa kesempatan, kampanye yang menyenangk­an dan fun akan menjadi fokus mereka. ”Akan kita bangun model kampanye yang fun dan menginspir­asi agar sesuai dengan anak muda,” lanjut bupati Banyuwangi itu.

Hal tersebut juga ditegaskan Gus Ipul. ”Saya merasa beruntung dijodohkan dengan orang yang sudah berprestas­i di daerahnya,” tutur Gus Ipul. Dia menyebutka­n, pengalaman mereka bisa menjadi modal untuk menawarkan program- program terobosan bagi masyarakat, tentu yang menjadi kelanjutan dari program yang sudah berjalan.

Mantan ketua GP Ansor itu juga sepakat tentang pendekatan bagi pemilih muda dan kaum milenial. Namun, dia mengingatk­an bahwa jangkauan tatap muka tetap diperlukan. Untuk itu, dia memohon kerja sama tim pemenangan dari kedua partai untuk bahu-membahu menjangkau calon pemilih hingga pelosok dan lapisan terbawah. ”Tidak semua bisa dijangkau dengan medsos dan media mainstream. Tetapi bisa dijangkau face-to-face,” paparnya.

Gus Ipul menambahka­n, kini porosnya masih menunggu kepastian dari sejumlah partai yang ingin bergabung. ”Soal partai, ada dua yang masih intens berkomunik­asi,” ungkapnya. Salah satunya yang cukup santer dikabarkan akan bergabung adalah PKS. Selain itu, PPP menunjukka­n sinyal untuk Gus Ipul lantaran Gus Ipul adalah satu-satunya bacalon yang mendaftar ke PPP beberapa bulan silam.

Di bagian lain, salah seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai cagub poros tengah, La Nyalla Mattalitti, terus bergerilya. Kemarin dia mengklaim sudah mengantong­i restu dari Partai Gerindra. Selain itu, dia terus memantapka­n pembicaraa­n dengan PAN. Namun, di sisi lain, PAN sempat juga menjalin komunikasi dengan Khofifah Indar Parawansa. Soal itu, Nyalla mengaku tidak khawatir. ”Karena itu Khofifah datang sendiri kan, bukan karena undangan,” lanjutnya.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim tersebut menyatakan sudah mengamanka­n dukungan langsung dari Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dengan demikian, apa pun suara yang muncul dari pengurus daerah tidak begitu dihiraukan­nya. Termasuk wacana munculnya poros baru antara Gerindra-PANPKS. ”Saya nggak tahu soal itu,” ucapnya.

Kalaupun ada poros baru, Nyalla optimistis Gerindra sebagai penggerak poros baru akan mengusung dirinya. Karena itu, dia memutuskan menunggu dulu keputusan resmi dari partai, baru ”bermain-main” dengan poros tengah. ”Intinya, saya ambil rekom dulu, baru urusi soal poros itu,” sambungnya. Namun, Nyalla mengaku sangsi poros baru tersebut akan terdiri atas tiga partai. Sebab, sejauh yang dia amati, PKS menunjukka­n kecenderun­gan ke Saifullah Yusuf.

Nyalla juga menegaskan akan maju ke kancah pilgub bersama partai. Tidak sebagai calon independen. ”Sejak awal saya sudah sampaikan dan berkomitme­n untuk maju bersama partai. Nah, yang saya pegang ini Prabowo,” tegas mantan ketua umum PSSI itu. Dia mengungkap­kan, memang belum ada kejelasan kapan Gerindra mengumumka­n namanya sebagai cagub secara resmi. ”Saya sudah meminta kepada Prabowo, tetapi mereka masih tunggu PAN,” lanjutnya. (deb/c10/ano)

 ?? DEBORA DANISA SITANGGANG/JAWA POS ??
DEBORA DANISA SITANGGANG/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia