All-out Hias Kapal Nelayan
SURABAYA – Sebanyak 60 kapal dengan hiasan bendera warna-warni berjajar di sepanjang Pantai Watu-Watu, Bulak, kemarin. Kapal-kapal yang biasanya digunakan mencari ikan tersebut kini berganti wajah. Terlihat lebih indah dengan berbagai lukisan dan motif warna.
Kapal-kapal kayu itu sengaja disiapkan untuk Parade Kapal Rakyat 2017. Agenda tersebut digelar Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Jawa Timur bersama Pemkot Surabaya. Parade Kapal Rakyat menjadi rangkaian acara Bulak Festival 2017 yang digelar mulai pekan lalu. Parade Kapal Rakyat diikuti kapal dari berbagai wilayah di Jawa Timur. Sebanyak 40 kapal berasal dari Surabaya, sedangkan 20 kapal sisanya dari Lamongan, Tuban, Gresik, Bangkalan, Probolinggo, dan Pasuruan. Kapal-kapal itu berada di Surabaya sejak Selasa (14/11). Munir, nelayan Bangkalan, sejak Selasa berada di Bulak. Dia bersama delapan rekannya ingin mengikuti parade tersebut. ”Senang bisa memeriahkan agenda tahunan ini. Semoga bisa juara,” katanya. Para peserta parade memang diminta mendanda- ni kapal mereka. Sebab, parade tersebut juga dilombakan. Kapal dengan hiasan dan penampilan terbaik berhak mendapatkan hadiah. Pemilik kapal pun beradu kreatif. Ada yang merombak total warna lambung, dek, hingga memasang bendera warna-warni. Salah satunya kapal milik Muhammad Sholeh, warga Kenjeran. Kapal miliknya mengambil tema Indonesia barat. Karena itu, kapal dihias dengan motif khas Papua.
Begitu halnya para awak kapal. Mereka mengenakan pakaian khas Papua. Lengkap dengan body painting putih motif Papua. ”Kami ingin menampilkan yang terbaik buat masyarakat yang datang,” ujarnya.
Parade tersebut start dari tepi Pantai Watu-Watu. Setelah itu, kapal bergerak 500 meter ke arah laut. (gal/c21/oni)