Jawa Pos

Punya Menu Khusus untuk Jaga Berat Badan

Menjaga berat badan jadi salah satu tantangan bagi polisi. Apalagi bagi yang sudah berumur. Overweight jadi masalah utama.

- FAJRIN MARHAENDRA BAKTI

HAL itu tidak terjadi pada Kompol Yuli Purnomo. Polisi ke la hiran Pesantren, Kediri, itu masih terlihat bugar. Bentuk badannya seperti polisi anyaran. Alih-alih perut buncit, yang ada malah perutnya semakin tipis.

Lingkar perutnya hanya 74 cm. Dadanya tampak lapang. Namun, otot di lengan dan kaki cukup berisi. Posturnya tinggi menjulang, 178 cm. Badan itu tidak didapatkan secara instan. Diperlukan ketekunan dan ketelatena­n dalam merawat tubuh tersebut.

Memang, Yuli mengaku punya peraturan ketat terhadap diri sendiri. Pria 55 tahun itu memiliki pola hidup yang teratur. Dia menjaga pola makan serta pola istirahat dan olahraga. Terutama saat menjabat Kasatlanta­s Tuban pada 2012.

Sebelumnya, lulusan bintara 1985/ 1986 itu mengaku trauma karena sempat overweight pada 2011. Saat itu, dia masih ingat betul berat badannya mencapai 81 kg. Hal itu disebabkan aktivitasn­ya sebagai Kaur min Ditlantas Polda Jatim sangat tinggi.

Langkahnya terasa berat. Dia pun cepat capek dan lelah. Dari situ muncul motivasi untuk menurunkan berat badan. ”Saya mewajibkan diri untuk berolahrag­a setiap sore,” ujar bapak tiga anak itu.

Ya, setiap sore dia pergi ngegym. Pulang ngantor, istirahat se bentar, lan jut nge- gym. Bahkan, dia menularkan kebiasaann­ya itu kepada anak buahnya. Setelah bertugas, anak buahnya diajak gowes, lari, hingga nge-gym. Pada akhir 2016, dia menjabat Kasatsabha­ra Polresta Sidoarjo.

Selain itu, dia menjaga pola makan. Polisi yang banyak berada di satuan lalu lintas tersebut mengaku punya prioritas. Apalagi saat ini usianya masuk kepala lima. Minyak, gula, dan santan menjadi barang haram baginya. Sebab, menurut dia, bagian yang paling sulit adalah mengecilka­n perut. Karena itu, setiap ada makan bersama, dia selalu menghilang. Menjauhkan diri. ”Khawatir saja, nanti tiba-tiba diajak makan yang mengandung santan,” selorohnya, lantas tertawa.

Bahkan, dia punya menu khusus. Satu dada ayam dikukus tiap hari. Setelah itu, dada ayam tersebut diblender bersamaan dengan putih telur, pisang, kacang hijau, dan nanas. Menu tersebut tetap setiap hari. Tidak bisa ditawar-tawar. Dikonsumsi sebelum berangkat dan selesai latihan.

Pria yang berdomisil­i di Malang itu juga mbontot. Menu wajibnya nasi merah. Lauknya dibakar atau dioven. Tip terakhirny­a adalah menjaga pola istirahat. Maksimal pukul 23.00, dia harus sudah memejamkan mata. Sebab, pada pukul 05.00, dia harus sudah bangun. Saat siang, dia juga mengupayak­an tidur paling tidak setengah jam.

Menurut Yuli, sebagai pelayan masyarakat, dirinya dituntut tetap bugar. Selain itu, perannya sekarang sebagai staf di Humas Polda Jatim juga membuatnya perlu menjaga penampilan. ”Saat bertemu dengan masyarakat biar enak dipandang,” jelas suami Ellya Tuti S. tersebut. (*/c6/ano)

 ??  ?? FAJRIN MARHAENDRA BAKTI/JAWA POS SLIM FIT: Kompol Yuli Purnomo.
FAJRIN MARHAENDRA BAKTI/JAWA POS SLIM FIT: Kompol Yuli Purnomo.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia