Dari Abon sampai Sablon
SIDOARJO – Selalu ada pelatihan yang digelar Pemerintah Desa Keboharan, Krian, bagi warganya setiap tahun. Baik untuk kalangan pemuda maupun dewasa. Tahun lalu mereka menggelar beauty class, pelatihan pembuatan kue, pelatihan pembuatan nugget dan sosis, serta pelatihan pembuatan hantaran untuk acara lamaran.
Tahun ini ada tiga agenda pelatihan yang digelar. Yakni, pelatihan pengolahan sampah dan pelatihan usaha sablon. Agenda jadi tambah istimewa dengan pelatihan pembuatan abon dari daging lele oleh Lita Eka Yufidha, owner Bunda Foods, Rabu lalu (15/11). Puluhan anggota PKK dan anak muda Desa Keboharan mengikuti pelatihan tersebut. ’’Lele yang sangat besar itu kan tidak laku kalau dijual. Nah, kami semua dilatih agar memanfaatkannya menjadi bahan abon,’’ ujar Ketua PKK Desa Keboharan Wiwid Trisningati. Menurut dia, ada belasan warga di desa tersebut yang memiliki usaha budi daya lele. Bahkan, ada yang sampai punya lima kolam lele.
’’Daging lele yang gede atau patin kontur seratnya seperti daging sapi. Jadi, cocok dibuat abon,’’ lanjut Wiwid.
Dengan adanya pelatihan tersebut, warga diharapkan punya pandangan usaha baru. Selain diajari cara pembuatannya, mereka dibekali teknik mengemas dan memasarkan produk tersebut. ’’Lumayan kalau ini bisa jadi usaha. Daripada nganggur di rumah,’’ ujar istri Kepala Desa Keboharan Achmad Suhaimi itu, lantas tersenyum.
Lita Eka Yufidha menjelaskan, produk yang layak jual harus dikemas dengan baik. Tak hanya menarik, harus ada keterangan mengenai komposisi, keterangan batas kedaluwarsa, berat bersih, sertifikat halal, dan izin edar. Semua itu menjadi pertimbangan konsumen sebelum memutuskan untuk membeli produk.
’’Dalam membuat desain produk, harus ditentukan segmennya dulu,’’ katanya. Jika produk tersebut untuk anak-anak, kemasannya juga harus menyesuaikan. Misalnya dengan menggunakan gambar-gambar kartun. (uzi/c17/pri)