Jawa Pos

Ajak Pulang supaya Tahu Perkembang­an Bawean

Pertemuan akbar itu terasa begitu istimewa. Setelah tiga tahun berlalu, Bupati Sambari Halim Radianto dan Wabup Moh. Qosim menyambang­i lagi rakyatnya di Malaysia. Luar biasa sambutanny­a.

- FATKHURROZ­IQ, KUALA LUMPUR

PERTEMUAN dua pimpinan Kabupaten Gresik dan warga sebenarnya direncanak­an Minggu (19/11) sekitar pukul 10.00. Namun, sebagian warga sudah tidak sabar ingin bertemu. Mereka adalah tokoh-tokoh warga Gresik dan Pulau Bawean yang tinggal di negeri jiran.

Ada sekitar 30 orang. Bahkan, ada warga asal Bojonegoro, Lamongan, dan Sidoarjo yang ikut dalam acara itu. Pertemuan tersebut berlangsun­g di Warung Lamongan, kawasan Wisma Hock Ann Chow Kit, Kuala Lumpur. Saat itu sudah lepas pukul 22.00 waktu Malaysia atau sekitar pukul 23.00 WIB. Sambari dan Qosim pun meluncur ke lokasi. Keduanya bersedia menemui perwakilan warga migran itu meski pertemuan tersebut sebenarnya tidak terjadwal.

Lokasi pertemuan benar-benar apa adanya. Di warung kopi dengan menu masakan khas Jawa. Dua pejabat itu disuguhi tahu goreng, pisang, dan bihun goreng. Minumannya teh, air jeruk, dan kopi. Kondisi saat itu hujan. Air menetes dari sela-sela tenda warung yang bolong.

Hidangan yang serba bersahaja tersebut membuat pertemuan berlangsun­g gayeng. Mereka yang sudah bertahunta­hun meninggalk­an kampung halaman terlihat ingin menumpahka­n unekunek. ’’Saya ini saking kangennya Pak datang ke sini,’’ ungkap Suparlan, salah seorang tokoh Gresik yang tinggal di negeri jiran. ’’Ini memang pertemuan dari hati ke hati Pak Sambari, Pak Qosim,’’ ucap Machroji Maghfur, tokoh lainnya. Lelaki asal Sidoarjo yang be- ristri orang Bawean itu menyatakan sangat senang bisa disambangi. Lebihlebih malam itu juga datang anggota DPRD asal Bawean Asroin Windiana dan M. Subekhi.

Qosim menanggapi kerinduan warganya itu. Dia mengatakan, meski Kota Gresik telah berusia 530 tahun, baru pasangan Sambari-Qosim yang kober (menyempatk­an diri) mengunjung­i serta bersilatur­ahmi dengan warga Gresik dan Bawean di Malaysia.

Qosim pun mengabarka­n bahwa tujuh tahun terakhir Kabupaten Gresik banyak meraih penghargaa­n. Rata-rata tingkat nasional. Khusus bidang religi, Gresik sudah empat kali berturut-turut menjadi juara umum MTQ tingkat Jawa Timur. ’’Jadi, panjenenga­n semua pantas bangga kepada Gresik,’’ ucap Qosim.

Ucapan itu disambut tepuk tangan. Sambil berdiri, pejabat yang juga umara tersebut menegaskan, dirinya dan Sambari punya prinsip dalam memimpin Gresik. Yaitu, mengabdika­n diri untuk ibadah, melayani, mencari kemaslahat­an, dan menjunjung tinggi keikhlasan hati. Sambari pun menegaskan, kunjungann­ya ke Malaysia itu sengaja dilakukan dengan mengajak banyak pejabat.

Silaturahm­i tersebut luar biasa. Kunjungan itu dilakukan dengan biaya sendiri-sendiri. Meski ada undangan resmi, mereka tetap tidak menggunaka­n APBD. Berikutnya, Sambari ganti menggojlok hadirin yang rata-rata lelaki. ’’Ayo, siapa yang tidak pernah pulang,’’ ucapnya.

Kalau belum pernah pulang, berarti belum tahu bahwa sekarang Bawean sudah punya lapangan terbang. Namaya Lapter Harun Thohir. Juga, telah memiliki rumah sakit besar bernama RSUD Umar Mas’ud. Listrik juga sudah terang. Ada jembatan terapung dari Bawean ke Gili. Jembatan terapung itu bisa ikut baik jika air laut naik. ’’Ayo pulango Sampean?’’ katanya.

Termasuk yang sudah kawin lagi di sini. Jangan lupa anak dan istri di Bawean. Sebab, ada yang tidak pulang sejak 1996. Namanya Kamolan. Dia sukses jadi saudagar di Malaysia.

Dari kursi belakang terdengar teriakan panjang. ’’ Adoooooh’’ ’’ Ajor-ajooorr,’’ sahut yang lain. Semua terbahak. Para perantau tersebut saling tunjuk hidung, lantas tertawa ngakak.

Waktu hampir pukul 24.00. Meski sudah larut malam, mereka masih bersemanga­t. Saat itulah Sambari menyatakan bahwa dirinya tidak ingin warga Gresik yang merantau ke Malaysia hanya untuk menjadi kuli atau hidup susah di negeri orang. ’’Saya ingin warga saya menjadi pengusaha,’’ paparnya. Salah satu caranya, dia berusaha mengajak warga Gresik di Malaysia untuk berbisnis produk-produk asal Gresik di Malaysia. Bagaimana caranya? ’’Ayo kita bawa kerupuk, petis, dan bihun dari Gresik ke Malaysia,’’ ungkapnya. (bersambung/c15/dio)

 ?? FATKHURROZ­IQ/JAWA POS ?? BALAS SAPAAN: Bupati Sambari dan Wabup Qosim (kanan) membalas tepuk tangan warga. Maghfur (kiri), tokoh warga setempat, memberikan sambutan selamat datang.
FATKHURROZ­IQ/JAWA POS BALAS SAPAAN: Bupati Sambari dan Wabup Qosim (kanan) membalas tepuk tangan warga. Maghfur (kiri), tokoh warga setempat, memberikan sambutan selamat datang.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia