Jawa Pos

Jaga Stamina, Ayo Menari!

-

SURABAYA – Sudah pukul 19.00, saatnya kumpul! Kaus oversized, jogger pant, dan sepatu kets. Tampilan tersebut sangat khas dengan gaya anak-anak hiphop dance. Satu per satu anggota komunitas First Move Crew itu datang ke Balai RW Manyar Tompotika. Degup musik hiphop dari kejauhan otomatis membuat para pemuda yang rata-rata berusia 20-an tersebut manggut-manggut sembari memasuki area latihan.

Rabu malam itu (15/11), Gabriella Wenny bertugas menjadi coach. Dia memberikan materi koreografi kepada anggota lainnya. Selain itu, Wenny memimpin jalannya agenda kegiatan komunitas yang berdiri sejak Januari 2013 tersebut. Wenny merupakan mahasiswa Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universita­s Surabaya.

Perempuan 23 tahun tersebut menyukai tari sejak kecil. Dia memiliki basic kuat di balet. ”Semakin besar (dewasa, Red), aku juga pengen nari hiphop,” lanjutnya. Dia mengakui, pernah mempelajar­i balet sangat mendukung stamina dan kelincahan tubuhnya. Nge-dance membutuhka­n stamina yang memenga- ruhi penguasaan napas. apas. Sementara itu, koreografi ografi hiphop membutuhka­n kekuatan dan kelincahan tubuh.

Dalam setiap pertemuan, ada agenda latihan yang sudah disiapkan. Malam itu ada sekitar 20 anggota yang hadir. Memulai dengan pemanasan, para anggota sudah otomatis memosisika­n diri di depan dua cermin jumbo. Pemanasan dilakukan mulai kepala, leher, lengan, pinggang, hingga pergelanga­n kaki dan jari-jari. Hal itu sangat penting untuk mencegah cedera ketika nge-dance.

Setelah itu, anggota dibagi menjadi beberapa kelompok. Agenda selanjutny­a adalah

review beberapa gerakan dasar. Tujuannya, para anggota tidak lupa teknik dan membiasaka­n otot. Beberapa gerakan dasar, antara lain, meroda, head stand, kayang, dan variasi split. Gerakan tersebut dilatih kurang lebih selama setengah jam. ”Setiap penari disarankan bisa melakukan ini. Sebab, hampir di setiap koreo (koreografi, Red) ada beberapa gerakan ini,” jelas salah seorang founder komunitas Rendy Mandala.

Setiap minggu terdapat materi tari berbeda untuk anggota komunitas. Kali ini, materinya adalah nge-dance dengan memakai properti. Properti yang bisa digunakan, antara lain, topi, handuk, dan jaket. Malam itu, scarf menjadi pilihannya.

”Ayo udah cukup break- nya. Kita masuk ke koreo ya,” ucap Wenny yang memberi komando. Wenny lantas memutar lagu Until We Die milik Gentle Bones dari telepon pintarnya. Dia mencontohk­an materi gerakan dengan menggunaka­n sehelai kain berwarna pink.

Setelah sebagian besar sudah hafal gerakan, kegiatan beralih ke dance battle. Pada bagian itu, para anggota komunitas bisa seru-seruan unjuk kebolehan. ” Wis puter lagu sembarang. Ayo! Aku sek opo kamu?” ujar Rendy yang menantang lawannya, Martinus Hendri.

Dia pun memancing lawan dengan melakukan bounce dan meroda. Tak ada yang menang maupun kalah dalam hal ini. Melainkan hanya kepuasan berduel kreativita­s dengan sehat. (esa/c7/jan)

 ??  ?? HIPHOP YO!: Rendy Mandala menari di depan anggota komunitas First Move Crew. Foto bawah, mereka rutin berlatih sekali dalam seminggu untuk mempelajar­i koreografi baru.
HIPHOP YO!: Rendy Mandala menari di depan anggota komunitas First Move Crew. Foto bawah, mereka rutin berlatih sekali dalam seminggu untuk mempelajar­i koreografi baru.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia