Tahun Ini Terbangun 200 Ribu Rumah Subsidi
PEMBANGUNAN 200 ribu unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) ditargetkan tercapai hingga akhir tahun ini. Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) menyatakan, sekitar 85 persen rumah MBR sudah dibangun sehingga mereka optimistis dapat mengejar target tersebut.
Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata menjabarkan, hingga November 2017, jumlah rumah MBR yang sudah dibangun anggota REI di seluruh Indonesia mencapai 168.000 unit. Angka itu di luar 14.000 unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang dibangun DPD REI DKI Jakarta. ”Kalau melihat laporan dari daerah-daerah, kami optimis target pembangunan tercapai, bahkan mungkin bisa terlampaui karena belum semua daerah memberikan data riil yang komplet,” ujar Soelaeman kemarin.
Soelaeman mengatakan, masih banyak anggota yang membangun rumah rakyat tapi belum melapor, terutama di dua wilayah, yakni Ban- ten dan Jawa Barat. Padahal, dua daerah itu merupakan lumbung pasokan rumah bersubsidi.
Selain itu, dari Jawa Barat, lanjut Soelaeman, baru masuk laporan sebanyak 16.000 unit. Padahal, ada satu pengembang yang tahun ini membangun sampai 25.000 unit. Dengan demikian, potensi pasokan di Jawa Barat saja diperkirakan hampir mencapai 40.000 unit.
Beberapa DPD hingga November sudah melaporkan melampaui target pembangunan tahun ini seperti Banten, Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara. Di beberapa daerah, jumlah unit terbangunnya justru lebih tinggi daripada realisasi akad kredit seperti Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Barat. Sementara itu, di Jawa Timur, rumah MBR yang ditargetkan baru rampung sekitar 10 ribu unit dari target awal sekitar 25 ribu unit.
Ketua Dewan Pertimbangan Apersi Eddy Ganefo mengatakan, proses pengajuan KPR dari calon pembeli yang sering ditolak menjadi kendala. (agf/c10/sof)