Jawa Pos

Raja yang Tak Berdaya

-

DORTMUND – Raja di fase grup. Itulah sebutan yang pernah disandang Borussia Dortmund di Liga Champions. Sebab, meski tak pernah juara sejak 1997, dalam empat partisipas­i terakhirny­a di fase grup, mereka selalu lolos dengan status juara grup. Malah, musim lalu Dortmund mencatatka­n rekor jumlah gol terbanyak di fase grup dengan gelontoran 21 gol. Bagaimana musim ini?

Sang raja sudah mulai tak berdaya. Bukannya memungkasi fase grup dengan status pemuncak klasemen, tim berjuluk Die Borussen itu justru terancam gagal meraih tiket babak 16 besar. Berat. Pasalnya, mereka baru mengantong­i dua poin dari empat laga di grup H. Upaya menambah poin pada

kelima di Signal Iduna Park dini hari nanti juga sangat berat. Peter Bosz dan pasukannya harus menjamu Spurs, sebutan Tottenham Hotspur.

Sebetulnya, asa Dortmund untuk meraih kemenangan pertamanya di Liga Champions musim ini cukup terbuka. Sebab, Spurs datang dengan kondisi mental yang sedang jeblok. Sabtu lalu (18/11) Hugo Lloris dkk dipaksa menyerah 0-2 oleh Arsenal. Sialnya, Dortmund juga ikut-ikutan jeblok. Marcel Schmelzer dkk takluk 1-2 di kandang VfB Stuttgart pada hari yang sama. Total, dalam empat laga terakhir di semua ajang, Dortmund sudah menelan tiga kekalahan dan sekali seri. Namun, gelandang Dortmund Mario Goetze dalam situs resmi Bundesliga menolak anggapan bahwa timnya sedang krisis.

”Kalau melihat apa yang kami alami baru-baru ini, kemudian ke kalahan di Stuttgart, itu jelas bukan satu hal yang kami harapkan,” tutur Goetze. ”Ketika kalah lawan Stuttgart, kami kurang galak dalam menyelesai­kan pe luang,” ucap pahlawan Jerman di final Piala Dunia 2014 itu.

Dortmund sudah bisa menurunkan pemain paling produktif mereka, PierreEmer­ick Aubameyang. Ketika kalah oleh Stuttgart, Au bameyang dihukum Dort mund. Sebab, dia membiarkan sahabatnya yang bukan pema in Dort mund Sean Garnier datang dan merekam proses latihan Dortmund. Cuma, Aubameyang belum terlalu garang di Liga Champions musim ini. Penyerang asal Gabon tersebut baru mencetak satu gol. Spurs sendiri berhasil mengalahka­n Dortmund 3-1 pada pertemuan pertama di Wembley (13/9). Namun, penyerang Spurs Harry Kane mengatakan kepada Bild am Sonntag, hasil laga pertama tak bisa dijadikan referensi. ” Pertanding­an lawan Dortmund akan men jadi per t a n - dingan yang masif dan ketat serta punya atmosfer luar biasa. Dortmund jelas dalam tekanan karena harus menang di dua laga sisa di Liga Champions,” ujar Kane yang membuat brace ke gawang Dortmund pada pertemuan pertama lalu. ”Kami tak takut pada tekanan bermain di kandang Dortmund. Kami menemukan bermain kami dan kami akan memenangi per tan dingan kami,” ujarnya. (dra/c10/bas)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia