Jawa Pos

Kitwara Pecahkan Rekor Valencia

-

VALENCIA – Rekor catatan waktu tercepat di ajang Valencia Trinidad Alfonso alias Valencia Marathon berhasil dipecahkan. Pelari Kenya Sammy Kiprop Kitwara membukukan waktu 2 jam 5 menit 15 detik saat melewati garis finis di ajang berstatus Gold Label IAAF tersebut pada Minggu (19/11) waktu setempat.

Catatan waktu itu mematahkan rekor yang dibukukan pada 2015. Meski hanya finis 15 detik di atas barier 2 jam 5 menit, hasil tersebut jauh lebih cepat jika dibandingk­an dengan rekor sebelumnya yang dicatat kompatriot­nya sendiri, John Mwangangi. Selisihnya nyaris satu menit atau tepatnya 58 detik.

Tahun ini sebenarnya bukan musim yang luar biasa bagi Kitwara. Dia sudah tiga kali gagal finis di ajang maraton dunia. Yakni, di Boston, Berlin, dan Amsterdam. Namun, raihan 2 jam 5 menit 15 detik itu merupakan waktu tercepat kedua sepanjang karirnya. Rekor pribadinya 2 jam 4 menit 28 detik saat turun di Chicago Marathon tiga tahun lalu.

’’Meski sudah beberapa kali DNF ( did not finish), saya tahu sedang berada dalam kondisi fit. Akhirnya, saya membuktika­nnya di Valencia ini,’’ tutur Kitwara yang bakal merayakan ulang tahunnya ke-32 minggu depan. Dia merasa nyaman sepanjang lomba dan bisa menjaga pace terbaiknya hingga finis.

Evans Kiplagat Chebet (Kenya) yang finis kedua 15 detik di belakang Kitwara juga mengalahka­n rekor sebelumnya. Disusul pelari Ethiopia Deribe Melka yang finis ketiga dengan selisih 1 menit 23 detik dari Kitwara.

Sementara itu, di kategori putri, pelari Ethiopia Aberu Mekuria Zennebe finis terdepan dengan catatan waktu 2 jam 26 menit 17 detik. Disusul Volha Mazuronak dari Belarus. (cak/c18/tom)

Pembinaan atlet bulu tangkis di Jawa Timur sedang kurang gereget. Salah satu buktinya, tahun ini Jatim nilgelar dari delapan edisi sirnas yang telah dihelat.

Menghadapi kejuaraan nasional di Bangka Belitung pada 28 November nanti, Jatim tidak berani pasang target muluk-muluk. ’’Kami hanya targetkan bisa membawa satu medali emas. Kami realistis,” kata Ketua Umum PBSI Jatim Wijanarko Adimulya. Satu emas itu diharapkan datang dari pemain veteran Sony Dwi Kuncoro.

Sony dipastikan ambil bagian. Sebab, tak ada lagi stok pemain berkelas yang dimiliki Jatim. Nantinya, pemain 33 tahun itu turun di kategori dewasa. ’’Kami paksakan Sony untuk turun. Dia siap,” lanjutnya.

Masalahnya, upaya Sony menggapai juara tak akan mudah. Sebab, beberapa pemain pelatnas pratama juga ambil bagian. Misalnya, Muhammad Rehan Diaz dan Alberto Alvin Yulianto. Mereka adalah perempat finalis BWF World Junior Championsh­ips 2017.

Wijanarko juga berharap pada Nur Yahya Adi Velani. Pemain 17 tahun itu akan turun di nomor tunggal putra kategori taruna. Pemain Pratama Badminton Academy, Surabaya, tersebut tampil apik di Sirnas Jatim Open 2017 dengan lolos hingga babak semifinal.

Selain di dua nomor itu, peluang Jatim nyaris tertutup. Sebab, beberapa nama besar dipastikan tampil. Di tunggal putri, ratu sirnas, Hera Desi Ana, bakal turun di kategori dewasa. Hadirnya pemain 27 tahun itu membuat persaingan makin ketat. Apalagi, dia memiliki target tinggi di ajang ini.

Sebab, lima gelar sirnas yang diraih tahun ini tak membuatnya puas. Maklum, tahun lalu dia mampu meraih tujuh gelar sirnas. ’’Tapi, aku nggak mau ngomong juara dulu. Pamali,” jelas Hera Desi.

Di sektor ganda campuran, juara sirnas tiga kali, Richi Puspita Dili, juga siap tempur. Bedanya, dia tak akan bertandem dengan Riky Widianto. Sebab, Riky tengah fokus di ajang Malaysia Challenge. ’’Aku belum tahu main bareng siapa. Rencananya sih sama pemain junior,” katanya. (gus/c17/tom)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia