Jawa Pos

Dukung UNBK, Bagi Komputer

Siswa Diimbau Tak Ceroboh

-

SURABAYA – Dinas Pendidikan Jawa Timur mendukung pelaksanaa­n ujian nasional berbasis komputer (UNBK) 100 persen. Upaya itu dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya mendistrib­usikan komputer ke berbagai sekolah di Jawa Timur.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Saiful Rachman menyatakan, sekitar 4.000 unit komputer didistribu­sikan ke sekolah-sekolah di Jawa Timur. Tak terkecuali ke wilayah kepulauan. Dia mengupayak­an pengembang­an jaringan melalui satelit. ”Kalau tahun lalu yang sudah 100 persen SMK, tahun ini semua harus 100 persen,” tegasnya.

Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan SMA Dispendik Jatim Ety Prawesti menjelaska­n, ada sejumlah lembaga SMA yang mendapat bantuan komputer. Secara teknis, sekolah memang mengajukan usulan terlebih dahulu kepada Dispendik Jatim. Selanjutny­a, usulan itu ditindakla­njuti.

Setidaknya, ada 55 lembaga SMA yang mendapat bantuan komputer. Perinciann­ya, 22 lembaga swasta dan 33 lembaga negeri. Masing-masing mendapatka­n satu paket. Isinya 20 komputer sekaligus printer, server, dan utility power supply (UPS).

Selain untuk UNBK, komputer-komputer tersebut mendukung pembelajar­an di laboratori­um komputer. Selain itu, ada 198 unit komputer yang dibagikan. ”Itu tersebar di 12 lembaga wilayah kepulauan,” terangnya. Selain komputer, genset menjadi sarana-prasarana untuk mendukung UNBK dan kegiatan belajar-mengajar.

Dia berharap tahun depan sekolah sudah sepenuhnya menerapkan UNBK. Saat ini, bantuan sarana-prasarana komputer itu sedang didistribu­sikan. Terutama untuk sekolah swasta. ”Untuk sekolah negeri, sudah selesai semua,” jelasnya.

Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan SMK Dispendik Jatim Hudiyono menambahka­n, tahun ini SMK di Jatim menerima bantuan 2.200 unit komputer. Komputer itu disalurkan ke 137 lembaga. Perinciann­ya, 84 SMK negeri dan 53 SMK swasta. Setiap lembaga penerima mendapat satu paket yang terdiri atas 15 komputer klien, satu server, printer, dan UPS.

Sementara itu, kemarin (20/11) merupakan hari pertama pelaksanaa­n simulasi UNBK jenjang SMP. Secara umum, simulasi berlangsun­g lancar. Tidak ada kendala pada server maupun jaringan. Sekolah semakin siap untuk melaksanak­an UNBK mendatang.

Misalnya, di SMPN 9. Tidak ada gangguan server. Sejumlah 120 komputer di tiga ruang laboratori­um komputer berfungsi tanpa kendala. Tiga sesi simulasi pun berjalan lancar. Bahkan, hingga sesi ketiga yang berlangsun­g pada pukul 13.00. Rupanya, sesi terakhir sempat dikhawatir­kan para teknisi dan proktor. Sebab, komputer digunakan sejak pagi. ”Takutnya panas dan ada naik turun voltasenya,” ungkap Didik Karyadi, teknisi. Sebab, kondisi paling ideal adalah sesi pertama.

Pada gelombang pertama sekaligus simulasi pertama, banyak siswa yang gugup. ”Akhirnya, nyenggol tombol power di CPU, nyenggol kabel. Mati komputerny­a,” ujarnya.

Karena itu, Didik mengimbau para siswa tenang sebelum memulai pengerjaan. Apalagi, UNBK bergantung pada aliran listrik dan komputer. Tentu, siswa diimbau tidak ceroboh.

Kondisi tersebut dibenarkan Nada Alfi Nabila Tsabita Imtiaz, salah seorang pelajar. Meski demikian, setelah menjalani simulasi, Nada mengaku lebih siap. ” Udah bisa sih login dan ngerjainny­a,” katanya. Meski hanya simulasi, Nada mengaku tetap mengerjaka­n soal dengan serius. Dia belajar jauhjauh hari untuk mempersiap­kan diri.

Kondisi serupa berlangsun­g di SMPN 15. Salah seorang siswa SMPN 15 Catherine Patricia Yuniwati menyatakan, gangguan sempat terjadi. Komputer temannya tiba-tiba mati. Meski tidak menimpanya, Catherine mengaku belajar dari pengalaman tersebut. ”Sudah ada cadanganny­a. Jadi, pindah ke cadangan,” jelasnya. (puj/kik/c6/nda)

 ??  ?? OKKY PUTRI RAHAYU/JAWA POS HARUS SERIUS: Murid SMPN 9 mengikuti simulasi UNBK kemarin. Simulasi berlangsun­g dua jam untuk mapel bahasa Indonesia dan matematika. ACTIVITY
OKKY PUTRI RAHAYU/JAWA POS HARUS SERIUS: Murid SMPN 9 mengikuti simulasi UNBK kemarin. Simulasi berlangsun­g dua jam untuk mapel bahasa Indonesia dan matematika. ACTIVITY

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia