Penjelajahan Musikal Lintas Dekade
JAKARTA – Ketika Ian Antono dan kawan-kawan di God Bless sudah manggung di sana-sini, para personel Sheila on 7 dan Kahitna mungkin baru belajar merangkak. Atau malah baru lahir. Maklum, setidaknya dua–tiga dekade yang memisahkan mereka.
Tapi, tadi malam (21/11) di Plenary Hall, Jakarta, band-band besar Indonesia dari berbagai generasi itu bersatu dalam satu panggung. Ditambah dengan dua kelompok musik papan atas lainnya, Gigi dan Krakatau Reunion. Hasilnya? Histeria penjelajahan musikal dari dekade ke dekade.
”Kami sangat menghargai tepukan tangan dan jeritan Anda semua. Membangkitkan memori,” ucap Ahmad ”Iyek” Albar.
God Bless yang berkiprah sejak era 1970an membuka konser 5upergroup persembahan XI Creative The Promotor itu. Begitu intro Panggung Sandiwara terdengar dari petikan gitar Ian Antono, segera saja suasana memanas. Penonton bergemuruh.
Dan, Iyek kembali mempertontonkan, di atas panggung dirinya ”abadi”. Seperti berada di mesin waktu. Tetap energik. Suaranya masih menggelegar dan tetap mampu menjangkau nada- nada tinggi. Padahal, usianya sudah 71 tahun.
Di momen lain, dia juga berhasil mengajak penonton untuk sejenak menundukkan kepala. Mengirimkan doa bagi kesembuhan karibnya, Jockie Suryoprayogo, yang tengah tergolek sakit. Persisnya saat akan membawakan lagu Menjilat Matahari karya mantan personel God Bless itu.
Setelah God Bless, giliran Gigi yang besar sejak dekade 1990an memanaskan suasana. Berturutturut meluncur Terbang, Nakal,
Kuingin, Andai, 11 Januari,
Jomblo, Nirwana, dan Janji. Set list dari band yang digawangi Thomas Ramdhan, Dewa Budjana, Gusti Hendy, dan Armand Maulana itu pun membuat penonton ”naik turun”: dari meloncat sampai menyalakan ponsel sembari memeluk pasangan. Yang kebetulan membawa pasangan... (nor/c11/ttg)