Gairahkan Ekonomi, Angkat Produk Lokal
Workshop APPSI Dibuka Tadi Malam
SURABAYA – Neraca perdagangan Jatim ditargetkan bisa surplus hingga Rp 125 triliun pada 2017. Angka itu lebih tinggi bila dibandingkan dengan neraca perdagangan 2016 yang surplus Rp 100 triliun. ”Perekonomian Jatim terus menggeliat di tengah ekonomi yang lesu saat ini,” tutur Gubernur Jatim Soekarwo di selasela workshop Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Hotel Shangri-La, Surabaya, tadi malam.
Pakde Karwo –sapaan akrabnya– lantas memaparkan sejumlah solusi untuk mengatasi stagnasi ekonomi. Menurut dia, daerah yang berhasil mengangkat produk unggulan akan mampu bersaing dan cenderung melakukan ekspor. Sebaliknya, daerah yang produk unggulannya kurang mendapat perhatian banyak mengimpor.
”Keadaan tersebut mengakibatkan ketergantungan daerah akan pasokan dari luar negeri dan mengabaikan potensi dalam negeri,” urainya. Untuk meningkatkan produk unggulan lokal, Jatim telah melakukan sejumlah upaya. Selama lima tahun terakhir, pemprov membuka 26 kantor perwakilan dagang (KPD) Jatim di 26 provinsi.
KPD itu berfungsi mempromosikan komoditas utama Jatim dan meningkatkan perdagangan antardaerah. ”Komoditas Jatim antara lain beras, minyak goreng, tepung
terigu, pupuk, buah dan sayur, pakaian, makanan dan minuman, serta kerajinan,” papar dia. Di samping itu, Jatim juga meningkatkan kerja sama dalam negeri atau intergovernmental management.
Workshop APPSI yang berlangsung pada 21–23 November itu diikuti 10 provinsi dengan tema Optimalisasi Kerja Sama Perda
gangan Antardaerah. APPSI menampilkan 12 stan produk unggulan. Pakde Karwo berpesan agar seluruh provinsi yang terlibat bisa mendapatkan banyak manfaat dari transaksi yang berlangsung di Jatim. Menurut dia, Jatim merupakan miniatur Indonesia di mana terjadi banyak transaksi yang menguntungkan bagi daerah. ”Jangan cepat pulang, makanannya enak,” kelakarnya. (deb/c11/oki)