Punya Resep agar Got Tidak Bau
SURABAYA – Hari terakhir penjurian Surabaya Green and Clean (SGC) kemarin (21/11) tetap memunculkan inovasi baru. Mulai racikan pengusir bau got hingga ramuan toga.
Racikan pengusir bau got itu ada di RT 6, RW 5, Kelurahan Kali Rungkut. Karena banyak ditumbuhi tanaman anggur, daerah itu juga dikenal dengan sebutan Kampung Anggur. Warga di kawasan tersebut punya resep khusus agar got tidak bau. Bahannya dari campuran sari tebu, minuman susu fermentasi, tape singkong, dan tempe. Empat bahan tersebut diblender hingga halus. Setelah itu disaring, lalu ampasnya dibuang.
Cairan tersebut ditempatkan di dalam wadah plastik atau botol. Kemudian diberi slang yang biasa digunakan untuk infus. Lengkap dengan pengatur besar kecilnya air yang mengalir. Tetesan diatur kecil. Per botol ukuran 600 mililiter cukup untuk sehari. Cairan itu menetes terusmenerus ke got. Alhasil, got tidak berbau busuk. Air tersebut juga diolah lagi melalui instalasi pengelolaan air limbah (IPAL). ”Airnya jadi lebih bersih dan tidak ada bau,” ujar Ketua RT Moch. Lukman Chakim.
Lain lagi inovasi di RT 3, RW 8, Kelurahan Keputih, Sukolilo. Di sana warga disibukkan dengan taman toga berukuran 3 x 4 meter. Taman itu ditanami berjenis-jenis toga. Hasilnya diolah menjadi beragam minuman. ”Ini dimulai sejak 2008. Berbagai minuman sudah diproduksi dan dijual warga,” ujar Ketua RT Tri Prianto. Toga juga dibudidayakan di sepanjang jalan kampung. Meski kampung itu tidak jauh dari lokasi bekas tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Keputih, kesan kumuh sama sekali tidak tampak.
Sementara itu, tim juri kini bersiap memilih 117 kampung terbaik. Acara puncak diadakan pada 30 November. Semua kampung yang masuk nominasi akan diundang untuk mengikuti puncak acara di balai kota. (gal/c10/oni)