Jawa Pos

Pemkot Terima Dua Flat dari Kemen PUPR

-

SURABAYA – Antrean panjang calon penghuni rumah susun alias flat akan sedikit berkurang. Pemkot telah menerima flat baru dari Kementeria­n Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).

Saat ini jumlah antrean calon penghuni flat mencapai 4.525 keluarga. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari 2011 hingga 2017. Pada 2011, masih ada 340 keluarga yang menunggu untuk mendapatka­n unit di flat milik pemkot.

Flat baru yang diterima pemkot berada di Dukuh Menanggal dan Keputih. Flat Dukuh Menanggal terdiri atas satu blok dengan kapasitas 114 hunian. Untuk yang di Keputih, flat terdiri atas tiga blok dengan kapasitas total 116 hunian.

Pembanguna­n dua flat itu didanai APBN. Pemkot hanya kebagian tugas menyiapkan lahan. Saat ini sedang dikerjakan beberapa fasilitas umum tambahan. Di flat Keputih, pembanguna­n fasilitas umum dan saluran drainase sedang dikerjakan. Flat tersebut berdiri di lahan bekas tempat pembuangan akhir (TPA) Keputih. Di lahan bekas TPA itu bakal dibangun fasilitas penunjang lain bagi penghuni rusun.

Kepala Dinas Pengelolaa­n Bangunan dan Tanah (DPBT) Surabaya Maria Theresia Ekawati Rahayu menyatakan, calon penghuni rusun diutamakan warga Surabaya yang tinggal di bantaran kali. Mereka akan direlokasi dari tempat tinggal saat ini. Sebab, pemkot kini berfokus melakukan normalisas­i bantaran kali. Bangunan di pinggir sungai bakal dibongkar.

Dia menjelaska­n, para penghuni rusun akan dikenai tarif sewa. Nilainya berbedabed­a, bergantung lokasi. Semakin tinggi lokasi hunian, tarif sewa akan semakin murah. Saat ini tarif sewa rusun rata-rata Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu per bulan. Itu belum termasuk biaya listrik dan kebutuhan lain.

Tarif sewa memang dibikin murah agar tidak membebani penghuni. Diharapkan, dengan tarif murah itu, warga bisa menyisihka­n uang untuk memperbaik­i ekonomi mereka. (gal/c5/oni)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia