Selalu Update Model Terbaru, Kulak Langsung dari Madura
Batik telah menjadi bagian dari fashion Indonesia. Karena itu, tidak sedikit mal yang menyediakan sentra batik dengan berbagai motif. Salah satunya Darmo Trade Center (DTC) Wonokromo.
KAIN batik dengan berbagai motif dan corak tergantung rapi di stan lantai 3 DTC. Warna hitam yang dipadu merah menjadi daya tarik. Paduan warna kontras itu membuat pengunjung ingin mengamati dari dekat. Kain tersebut merupakan salah satu batik khas Kabupaten Bangkalan.
Ada pula batik yang menampilkan warna-warna terang. Merah, kuning, dan biru. ”Itu batik dari Pamekasan,” ujar Mustajab, pedagang batik di DTC. Mustajab hanya menjual batik Madura. Mulai yang masih berupa kain hingga yang sudah jadi kemeja maupun kaus. Memang, batik Madura terkenal karena menampilkan warna kontras.
Mustajab merupakan satu di antara 25 pedagang batik di sentra batik DTC. Di sana banyak batik yang bisa jadi pilihan. Mulai batik Solo, Pekalongn, Madura, hingga Tuban.
Batik yang dipajang di tokonya berasal langsung dari perajin di Madura. Begitu juga pedagang batik lain di DTC. Tidak heran, harga batik Madura di DTC lebih murah jika dibandingkan dengan tokotoko di mal lain. Wajar pula, sentra batik DTC selalu jadi rujukan para pembeli.
Selain harga, model yang ditawarkan di sentra batik DTC lebih beragam. Menurut Suwandi, koordinator sentra batik DTC, para pedagang sering membuat model sendiri. Inspirasinya didapat dari mode yang sedang tren.
”Saat ada model bagus, pedagang langsung mencontoh dan mengajukan ke perajin,” katanya. Dengan begitu, pedagang bisa lebih cepat menawarkan model baru kepada pembeli ketimbang pusat batik lain. Suwandi menjamin, model baru di sentra DTC tidak akan ditemui di toko-toko lain.
Pembeli juga bisa bebas memesan model dan corak sesuai dengan yang diinginkan. Memang, yang dilakukan Suwandi dan semua pedagang di sana bertujuan untuk meningkatkan pamor sentra batik. Melalui cara itu, pembeli punya kebebasan untuk memiliki produk sesuai yang diinginkan.
Tidak heran, sentra batik tersebut juga sering jadi rujukan wisatawan yang bertandang ke Surabaya. Bahkan, tidak sedikit wisatawan asing yang datang. Mereka berasal dari Korea, Malaysia, Inggris, hingga Belanda.
Untuk lebih mengenalkan batik kepada masyarakat, sentra batik DTC sering mengadakan berbagai event. Misalnya, pameran dan festival belanja batik yang berlangsung empat kali dalam setahun. Dalam acara itu, pedagang mengeluarkan model-model baru untuk menarik pembeli. Ada juga panggung mode. Panggung pertunjukan busana itu digelar sekali setahun. Dalam acara tersebut, produkproduk terbaik dari sentra batik DTC ditampilkan. (gal/c6/oni)